Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Libatkan Anak-anak, Wapres JK Sebut Hebatnya Cuci Otak Merusak Bangsa

Kompas.com - 15/05/2018, 11:48 WIB
Moh Nadlir,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyayangkan langkah teroris melibatkan anak-anak dalam aksinya di Surabaya, Jawa Timur.

"Kita tentu sangat menyayangkan, anak-anak dilibatkan, bagaimana hebatnya cuci otaknya yang merusak seluruh bangsa ini," ujar Kalla di Hotel Century Atlet, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Kalla mengutuk dan menyayangkan aksi terorisme yang menewaskan belasan orang dan melukai puluhan orang tersebut.

"Kita semua marah dan mengutuk apa yang terjadi," kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia tersebut.

Baca juga: Kapolri: Satu Keluarga Pelaku Bom Gereja Surabaya Terkait Kelompok ISIS

Kalla juga meminta aparat keamanan, Polri dan TNI siap siaga untuk mencegah aksi serupa bekerja sama dengan masyarakat.

"Dibutuhkan juga dari masyarakat informasi apapun yang bisa menghentikan ataupun mengawasi orang-orang yang mempunyai sifat yang sangat tercela," kata Kalla.

Kalla juga berdoa, pelaku aksi terorisme tersebut mendapatkan ganjaran yang setimpal di akhirat.

"Kita semua harus mendoakan bagi korban, dan menjadi mata dan telinga daripada pemerintah untuk jangan terjadi hal-hal seperti itu," kata dia.

Baca juga: 5 Pelaku Ledakan Bom Mapolrestabes Surabaya merupakan Satu Keluarga

Serangan teroris di empat lokasi di Surabaya melibatkan anak-anak. Ada dua keluarga yang terlibat.

Satu keluarga terlibat dalam serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

Puji Kuswati melakukan bom bunuh diri bersama dua anak perempuannya, Fadhila dan Pamela Riskita, di GKI Diponegoro.

Kedua anak laki-lakinya, Yusuf Fadil dan Firman Halim, meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela dengan mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Media Asing Soroti Ledakan Bom di Surabaya Dilakukan oleh Keluarga

Sementara Dita Upriyanto, sebagai kepala keluarga, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat dengan mengendarai mobil.

Kemudian, satu keluarga lain terlibat aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.

Tri Ernawati (43) dan Tri Murtono (50), suaminya meledakkan dirinya di pintu gerbang Markas Polrestabes Surabaya dengan dua motor.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com