Hadir dalam rapat itu Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Presiden Jokowi ingin mendengar masukan dari setiap menteri terkait mengenai dampak positif dan negatif penambahan cuti bersama Lebaran. Namun, belum ada keputusan final yang diambil dalam rapat itu.
"Jadi dalam waktu satu atau dua hari ini secepatnya kita akan kumpul lagi untuk kemudian menyamakan persepsi dengan semua kementerian terkait dan juga mengundang BI, OJK, dan tentu saja perwakilan dari pengusaha," kata Puan seusai rapat dengan Presiden Jokowi.
Baca: Jokowi Panggil Menteri Bahas Penambahan Cuti Bersama Lebaran
Menurut Puan, pemerintah enggan membuat putusan terburu-buru karena banyak aspek yang dipertimbangkan.
Di satu sisi, pemerintah ingin menjaga roda ekonomi tetap berjalan selama libur Lebaran. Namun, pemerintah juga ingin agar tak ada penumpukan kendaraan serta masyarakat bisa memiliki waktu lebih banyak untuk bersilaturahmi dengan keluarga.
"Agar apa yg nanti akan diputuskan berkaitan dengan hari Idul Fitri menjelang dan sesudahnya tidak akan mempunyai efek negatif yang kemudian merugikan masyarakat," kata Puan.
Baca juga: Menteri Puan: Kepastian Cuti Bersama Lebaran Diputuskan Sebelum Puasa
Sementara itu, Budi Karya berharap, cuti bersama yang sudah ditetapkan pemerintah selama tujuh hari tetap bisa dipertahankan. Tujuannya, agar tak terjadi kepadatan saat arus mudik dan balik.
Budi mengatakan sudah menyampaikan saran ini dalam rapat yang dipimpin Presiden Jokowi.
"Kalau (faktor) kemacetan saya maunya libur," kata Budi kepada wartawan, usai rapat.
Namun, Budi mengatakan, ada sejumlah faktor ekonomi yang juga harus dipertimbangkan oleh pemerintah. Keputusan final akan diambil Puan setelah mendengarkan masukan seluruh menteri dan pemangku kepentingan terkait.
"Yang mutusin Mbak Puan," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.