Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Minta Pertemuan Jokowi dan Alumni 212 Jangan Dianggap Politis

Kompas.com - 26/04/2018, 12:44 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah tak sepakat jika pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Persaudaran Alumni (PA) 212 disebut bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi pada Pilpres 2019.

Menurut Basarah, pertemuan tersebut harus dilihat sebagai upaya Presiden Jokowi dalam menjaga persatuan nasional.

"Keinginan baik Pak Jokowi untuk bertemu dengan berbagai kalangan itu harus dipandang sebagai suatu upaya Pak Jokowi menjaga persatuan nasional bukan justru sebaliknya. Apalagi dianggap sebagai kepentingan elektoral," ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Baca juga : Kata PDI-P soal Pertemuan Jokowi dan Alumni 212

Basarah menilai, pihak-pihak yang menuding Jokowi hanya memanfaatkan pertemuan itu secara politik adalah mereka yang tak menginginkan persatuan nasional.

"Justru sebaliknya, orang-orang, kelompok, golongan yang menganggap silaturahim Pak Jokowi dengan PKS dengan alumni 212, sebagai upaya memecah belah justrulah mereka yang berpikir ingin memecah belah bangsa," ujar dia.

Basarah menegaskan, semua pihak seharusnya berpikir yang lebih besar daripada sekadar politik praktis.

"Karena beliau saat ini masih resmi sebagai Presiden RI belum ada keputusan hukum apapun termasuk dari KPU yang menetapkan Pak Jokowi calon presiden sehingga tidak ada jabatan dan kapasitas lain. Yang melekat 24 jam bagi Pak Jokowi saat ini adalah sebagai Presiden Republik Indonesia," kata Basarah.

Baca juga : Tjahjo Sebut Pertemuan Jokowi dengan Alumni 212 untuk Sejukkan Suasana

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengapresiasi silaturahim yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan sejumlah ulama alumni aksi unjuk rasa 2 Desember 2016 atau alumni 212.

Namun, ia mengingatkan alumni 212 agar jangan sampai pertemuan itu dimanfaatkan untuk keuntungan politik Jokowi.

"Bagus silaturahim. Tetap waspada dimanfaatkan," kata Mardani saat dihubungi, Rabu (25/4/2018).

Mardani mengatakan, dari pertemuan Jokowi dengan para alumni 212 itu, bisa muncul persepsi bahwa Jokowi didukung ulama.

Padahal, belum tentu pertemuan tersebut membawa manfaat bagi umat.

"Pastikan kata kuncinya umat dapat kebijakan dan program apa setelah pertemuan," kata dia.

Kompas TV Sebelumnya, beredar foto di media sosial tentang pertemuan Presiden Jokowi dan para alumni 212 di Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com