JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno membantah dirinya membahas kemungkinan bersatunya Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2019 saat bertemu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy pada Kamis (19/4/2018).
Menurut Sandiaga, dalam pertemuan itu, ia dan Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, hanya membahas sejumlah persoalan di DKI Jakarta.
"Pembicaraannya cair saja antara kawan lama dan saling meng-update. Pertama berbicara mengenai DKI, bahwa PPP sudah menyatakan mendukung 100 persen pemerintahan 2017- 2022 yang fokus dalam bidang ekonomi," ujar Sandiaga saat menghadiri tasyakuran dalam rangka Milad PKS ke-20 di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
Baca juga : Sekjen PPP Sebut Gerindra Masih Bahas Opsi Prabowo Jadi Cawapres Jokowi
"Diberi masukan juga bagaimana PPP memberikan sumbangsih pemikiran tentang pengelolaan sampah dan pengelolaan banjir," ucapnya.
Selain itu, kata Sandiaga, PPP menyatakan dukungan terhadap RPJMD yang telah disusun.
Kemudian, keduanya berbicara tentang persoalan ekonomi di Indonesia. Sandiaga menilai kondisi ekonomi masyarakat saat ini lebih sulit jika dibandingkan pada dua atau tiga tahun lalu.
"Jadi, kita sepakat harus ada arah dan Pemerintah yg lebih fokus dalam bidang ekonomi di 2019. Kita juga sepakat diperlukan juga politik yang saling silaturahim dan mempersatukan bukan saling sikut menyikut," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga : Disambangi Sandiaga, PPP Nyatakan Tetap Setia Dukung Jokowi
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menyatakan, pertemuan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno untuk membahas tiga opsi pada Pemilihan Presiden 2019.
Ketiga opsi Pilpres 2019 itu adalah pertarungan ulang atau rematch Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ditunjuknya sosok lain oleh Prabowo sebagai calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, dan bersatunya Jokowi dengan Prabowo.
"Yang bisa saya sampaikan bahwa dari pertemuan tadi malam itu, semua opsi yang ada, baik terkait Prabowo maupun Jokowi, masih terbuka bagi kami. Opsi yang ada itu," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Arsul menambahkan, sebagai Ketua Tim Sukses Pemenangan Partai Gerindra pada Pilpres 2019, wajar jika Sandiaga diutus Prabowo bertemu Romahurmuziy untuk membicarakan tiga opsi tersebut.