Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bantah Bahas Bersatunya Jokowi-Prabowo Saat Bertemu Ketum PPP

Kompas.com - 20/04/2018, 23:08 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno membantah dirinya membahas kemungkinan bersatunya Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2019 saat bertemu Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy pada Kamis (19/4/2018).

Menurut Sandiaga, dalam pertemuan itu, ia dan Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, hanya membahas sejumlah persoalan di DKI Jakarta.

"Pembicaraannya cair saja antara kawan lama dan saling meng-update. Pertama berbicara mengenai DKI, bahwa PPP sudah menyatakan mendukung 100 persen pemerintahan 2017- 2022 yang fokus dalam bidang ekonomi," ujar Sandiaga saat menghadiri tasyakuran dalam rangka Milad PKS ke-20 di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).

Baca juga : Sekjen PPP Sebut Gerindra Masih Bahas Opsi Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

"Diberi masukan juga bagaimana PPP memberikan sumbangsih pemikiran tentang pengelolaan sampah dan pengelolaan banjir," ucapnya.

Selain itu, kata Sandiaga, PPP menyatakan dukungan terhadap RPJMD yang telah disusun.

Kemudian, keduanya berbicara tentang persoalan ekonomi di Indonesia. Sandiaga menilai kondisi ekonomi masyarakat saat ini lebih sulit jika dibandingkan pada dua atau tiga tahun lalu.

"Jadi, kita sepakat harus ada arah dan Pemerintah yg lebih fokus dalam bidang ekonomi di 2019. Kita juga sepakat diperlukan juga politik yang saling silaturahim dan mempersatukan bukan saling sikut menyikut," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga : Disambangi Sandiaga, PPP Nyatakan Tetap Setia Dukung Jokowi

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menyatakan, pertemuan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno untuk membahas tiga opsi pada Pemilihan Presiden 2019.

Ketiga opsi Pilpres 2019 itu adalah pertarungan ulang atau rematch Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ditunjuknya sosok lain oleh Prabowo sebagai calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, dan bersatunya Jokowi dengan Prabowo.

"Yang bisa saya sampaikan bahwa dari pertemuan tadi malam itu, semua opsi yang ada, baik terkait Prabowo maupun Jokowi, masih terbuka bagi kami. Opsi yang ada itu," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Arsul menambahkan, sebagai Ketua Tim Sukses Pemenangan Partai Gerindra pada Pilpres 2019, wajar jika Sandiaga diutus Prabowo bertemu Romahurmuziy untuk membicarakan tiga opsi tersebut.

Kompas TV Partai Koalisi Gerindra yakni Partai Keadilan Sejahtera, partainya tetap solid mendukung Prabowo, sebagai calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com