Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sebut Pidato Soekarno sebagai "Tiga Tinta Emas Abad 20"

Kompas.com - 17/04/2018, 15:31 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyebut tiga pidato Presiden pertama RI Soekarno sebagai "Tiga Tinta Emas Abad 20".

Tiga pidato tersebut berjudul "Unity in Diversity Asia Africa" saat Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April tahun 1955 di Bandung.

Kedua, pidato berjudul "To Build The World a New" pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa tahun 1960.

Ketiga, pidato "New Emerging Forces" pada Konferensi Tingkat Tinggi Non Blok di Beograd, Serbia, tahun 1961.

Menurut Megawati, ketiga pidato Soekarno adalah bekal setiap bangsa untuk menata kehidupan yang lebih baik di masa depan.

"Saatnya kita harus menengok dan mau belajar dari sejarah. Jelas bukan hanya Indonesia, tapi dunia yang membutuhkan arsip pidato Bung Karno sebagai ingatan kolektif," ujar Megawati saat memberikan sambutan peluncuran buku 'Pidato 29 Pemimpin Asia Afrika di Konferensi Asia Afrika 1955' di Auditorium LIPI, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

"Goresan dari 'Tiga Tinta Emas Abad 20' tersebut adalah bekal setiap bangsa untuk menata kehidupan yang lebih baik di masa depan," tambah putri Soekarno itu.

(Baca juga : Tiga Pidato Soekarno Diajukan Jadi Arsip Warisan Dunia UNESCO)

Megawati mengatakan, konferensi KAA tahun 1955 di Bandung merupakan salah satu peristiwa penting abad 20.

KAA diikuti oleh 200 delegasi yang berasal dari 29 negara.

Saat itu, kata Megawati, Soekarno menekankan tidak ada tugas yang lebih penting daripada memelihara perdamaian.

"Tanpa perdamaian, kemerdekaan kita jadi tidak bermakna. Perbaikan dan pembangunan negara kita kehilangan makna," kata Megawati, menirukan pidato Soekarno.

Pada pidatonya di Sidang Umum PBB, lanjut Megawati, Soekarno mengungkapkan, dirinya tidak menginginkan dunia dibelah dalam dua blok.

(Baca juga : Alasan LIPI Ajukan Tiga Pidato Soekarno sebagai Warisan Dunia UNESCO)

Bung Karno menginginkan adanya suatu tata dunia baru dan semangat "to build the world anew".

"Dunia yang kokoh, kuat dan sehat. Dunia tempat semua hidup dalam damai dan persaudaraan," tutur Megawati.

Sementara itu, dalam Konferensi Gerakan Non-Blok di Beograd, Soekarno menegaskan politik non-blok adalah pembaktian Indonesia secara aktif kepada perjuangan yang luhur untuk kemerdekaan, perdamaian, keadilan sosial dan kebebasan untuk merdeka.

Sebelumnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) bersama Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), ANRI dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengajukan tiga arsip pidato Presiden Soekarno sebagai bagian dari warisan dokumenter dunia atau Memory of the World (MoW) UNESCO tahun 2018-2019.

Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengungkapkan, upaya pengajuan tersebut untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan dokumenter Indonesia serta bagian meningkatkan pembangunan karakter bangsa.

Selain itu, lanjut Bambang, pengajuan tiga pidato sebagai bagian Memory of the World UNESCO merupakan komitmen menjaga dan melestarikan kekayaan bangsa-bangsa di dunia dalam bentuk pusaka dokumenter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com