Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan LIPI Ajukan Tiga Pidato Soekarno sebagai Warisan Dunia UNESCO

Kompas.com - 17/04/2018, 14:30 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), ANRI dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengajukan tiga arsip pidato Presiden Soekarno sebagai bagian dari warisan dokumenter dunia atau Memory of the World (MoW) UNESCO tahun 2018-2019.

Tiga pidato tersebut berjudul "Unity in Diversity Asia Africa" saat Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April tahun 1955 di Bandung; pidato berjudul "To Build The World a New" pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa tahun 1960, dan "New Emerging Forces" pada Konferensi Tingkat Tinggi Non Blok di Beograd, Serbia, tahun 1961.

Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengungkapkan, upaya pengajuan tersebut untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya warisan dokumenter Indonesia serta bagian meningkatkan pembangunan karakter bangsa.

Baca juga : Tiga Pidato Soekarno Diajukan Jadi Arsip Warisan Dunia UNESCO

Selain itu, lanjut Bambang, pengajuan tiga pidato sebagai bagian Memory of the World UNESCO merupakan komitmen menjaga dan melestarikan kekayaan bangsa-bangsa di dunia dalam bentuk pusaka dokumenter.

“Tujuannya untuk menjaga dan melestarikan kekayaan dalam documentary heritage secara bijak karena dokumen-dokumen tersebut memiliki nilai sejarah dan artistik yang tinggi,” ujar Bambang, dalam sambutannya di Auditorium LIPI, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Mego Pinandito mengungkapkan, Soekarno memiliki peran besar dalam perkembangan peradaban dunia.

Tidak hanya perannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, namun juga sebagai tokoh yang mempunyai pemikiran-pemikiran yang mengubah dunia.

"Beliau dinilai memiliki peran besar dalam perkembangan peradaban dunia, tidak hanya perannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, namun juga sebagai tokoh yang mempunyai pemikiran-pemikiran yang mengubah dunia," kata Mego.

Baca juga : Jokowi Diminta Pecat Pembuat Pidato Soekarno Lahir di Blitar

Menurut Mego, ketiga pidato Soekarno tersebut memenuhi syarat untuk diajukan sebagai warisan dunia UNESCO.

Ia menilai, pidato Soekarno unik dan tidak tergantikan. Selain itu, memenuhi unsur waktu atau mewakili zamannya dan bersifat monumental.

Mego berharap, tiga pidato Soekarno tersebut akan diterima sebagai Memory of The World UNESCO pada tahun 2019 mendatang.

"Kami berharap pengusulan bisa sukses di tahun mendatang. Kemungkinan tahun depan karena tahun ini UNESCO memoratorium seluruh usulan," ujar dia.

Baca juga : Wagub Djarot Bacakan Pidato Soekarno

Memory of the World adalah salah satu program UNESCO berupa ingatan kolektif dunia yang didorong dari kesadaran akan keadaan pelestarian dan akses terhadap warisan dokumenter di berbagai belahan dunia.

Hingga saat ini, Indonesia berhasil mendapat pengakuan dunia untuk naskah La Galigo, naskah Nagarakretagama, naskah Babad Diponegoro, arsip Konferensi Asia Afrika, arsip restorasi Borobudur, dokumentasi peristiwa tsunami Samudera Hindia, serta naskah cerita Panji.

Dalam acara terseburt, hadir Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Menlu AM Fachir, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, dan rohaniawan Romo Benny Susetyo.

Selain itu, hadir pula politisi PDI-P Rieke Diah Pitaloka, politisi PDI-P Charles Honoris Politisi PDI-P Masinton Pasaribu dan sejumlah perwakilan negara sahabat.

Kompas TV Gelar ini diberikan karena Megawati dinilai konsisten membangun demokrasi di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com