"Kalau mau buang air kecil saya kasih pispot, jadi tidak bisa berdiri," kata Deistri.
Jaksa kemudian membeberkan keterangan saksi sebelumnya, perawat bernama Indri Astuti mengaku pernah melihat Novanto buang air kecil sambil berdiri.
Namun, Deistri merasa tak pernah melihat suaminya berdiri sendiri selama dirawat di RS.
"Kapan, ya? Tidak tahu. Kalau ada saya, dia pasti panggil saya. Waktu siang, dia pipis itu dia minta tolong saya ambil pispot," kata Deistri.
(Baca juga : Cerita Perawat soal Novanto yang Terkapar hingga Tepergok Berdiri Buang Air)
Sebelumnya, dalam sidang, Indri menceritakan ada keanehan gerak gerik Novanto saat dirawat.
Awalnya, Indri melihat Novanto sedang terkapar dan tak berdaya. Namun, belakangan Indri memergoki Setya Novanto masih dalam kondisi yang segar.
Menurut Indri, selama tiba di rumah sakit hingga dibawa ke ruang VIP 323, Setya Novanto terus memejamkan mata.
Novanto seolah-olah dalam kondisi tidak sadar, karena tidak dapat diajak berkomunikasi.
Selanjutnya, menjelang pukul 06.00 pagi, Indri mendatangi kamar VIP 323 untuk mengukur tekanan darah Setya Novanto.
Indri memergoki Novanto sedang berdiri tegak di samping tempat tidur. Novanto ternyata sedang membuang air kecil.
Menurut Indri, awalnya Novanto tak menyadari keberadaan dirinya di dalam kamar. Namun, Novanto merasa kaget saat tiba-tiba Indri menawarkan bantuan.
"Saya bilang, 'Pak, sini saya bantu'. Si Bapak itu kaget. Tapi, setelah itu dia merebahkan badan dengan susah payah kembali ke tempat tidur," kata Indri.