Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Median, Cuma PDI-P dan Gerindra yang Suaranya Naik

Kompas.com - 16/04/2018, 17:51 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra yang elektabilitasnya meningkat dibandingkan pemilu 2014 lalu. Parpol lainnya mengalami penurunan suara.

Hal ini diketahui dari survei Media Survei Nasional (Median) 24 Maret-6 April 2018. Survei bertanya kepada responden, "Jika pemilihan legislatif dilakukan saat ini, partai apa yang Anda pilih?"

Hasilnya, PDI-P mendapat 21,1 persen dan Gerindra 15,0 persen.

Angka itu lebih tinggi dari pileg 2014, yakni PDI-P mendapat 18,95 persen dan Gerindra 11,81 persen.

Suara partai lainnya secara berturut-turut adalah Golkar (9,3 persen), PKB (8,5 persen), Partai Demokrat (8,1 persen), PPP (3,6 persen), PKS (2,9 persen), Nasdem (2,4 persen), PAN (2,0 persen), dan Hanura (0,7 persen).

Baca juga: PKS: Kasihan Gerindra kalau Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Suara kedelapan parpol tersebut lebih kecil dibandingkan perolehan suara di 2014 lalu.

Direktur Riset Median Sudarto mengatakan, PDI-P dan Gerindra menjadi dua parpol yang mengalami peningkatan karena mempunyai tokoh yang juga memiliki elektabilitas tinggi.

"Beberapa waktu belakangan ini, tokoh partai yang eksis dengan image positif di media massa dan media sosial kan PDI-P dengan Jokowi-nya, serta Gerindra dengan Prabowo-nya," kata Sudarto saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Senin (16/4/2018).

"Tokoh partai lain praktis belum bersuara banyak," tambah Sudarto.

Sudarto mengatakan, jelang pilpres 2019, tokoh seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memang sudah gencar melakukan sosialisasi ke publik. Namun, sosialisasi itu dinilai belum efektif untuk meningkatkan elektabilitas partai mereka.

Baca juga: Kedekatan PAN dan Gerindra Jelang Pilpres 2019, Sinyal Dukungan untuk Prabowo?

"AHY sendiri tampaknya belum mampu menjadi brand ambassador dari Demokrat. Survei kami masih menunjukkan Demokrat dipilih dominan karena SBY, bukan AHY," ujar Sudarto.

Populasi survei ini adalah seluruh warga Indonesia yang memiliki hak pilih. Sampelnya sebanyak 1200 responden. Margin of error Survei ini adalah plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Artinya, ada peluang angka survei meleset lebih besar atau kecil sampai 2,9 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Sudarto menegaskan survei dibiayai secara mandiri.

Kompas TV Dorongan agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden terus menguat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com