Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Jokowi-AHY Ideal Buat Demokrat

Kompas.com - 14/03/2018, 12:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saat ini, tidak ada kekuatan poros ketiga yang cukup signifikan untuk mengusung calon presiden alternatif selain Jokowi dan (kemungkinan) Prabowo.

Baca juga : Fadli Zon: Poros Ketiga Sulit Terbentuk, Jokowi dan Prabowo Bakal Rematch

Ketokohan nama-nama yang beredar belum memiliki elektabilitas yang cukup.

Partai-partai yang belum mendeklarasikan capresnya, PAN (Partai Amanat Nasional), PKS (Partai Keadilan Sejahtera), PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Garuda, Berkarya dan Partai Demokrat.

Langkah Demokrat

Dalam Rapimnas Partai Demokrat 2018, di Sentul International Convention Center (SICC) tanggal 10 Maret 2018, SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019, menunjukkan sinyal kuat dukungan kepada Jokowi dan merapatkan barisan ke koalisi partai lainnya.

Tanda-tanda tersebut cukup kuat saat Jokowi dan SBY saling memuji dalam acara itu.

Demokrat tentu berhitung cermat setelah ‘testing the water’ dalam Pilgub DKI 2017, AHY-Silvi tersisih dalam putaran pertama.

Jika dalam Pilpres 2019 Demokrat hendak mengajukan AHY sebagai capres, mungkin belum tepat waktunya mengingat usia dan ‘jam terbang’ AHY bisa dibilang masih kurang dan juga cawapres’nya siapa?

Jika memaksakan diri AHY berpasangan dengan entah siapa, yang ada bisa-bisa pasangan ini akan hanya menjadi pelengkap dan penggembira dalam Pilpres 2019.

Hitungan Demokrat jika merapat ke Gerindra, kemungkinan besar dan komposisi paling mungkin adalah capres Prabowo dan cawapres AHY (tidak akan mungkin sebaliknya!); dimana pasangan ini adalah militer dan militer, dan juga terlihat sejak awal, antara Demokrat dan Gerindra belum pernah nampak dan terasa ‘chemistry’ yang pas dan ‘klik’; walaupun dalam beberapa kesempatan dua jenderal (SBY dan Prabowo) nampak (sepertinya) mesra menyantap nasi goreng bersama.

Hitungan strategi Demokrat paling logis adalah merapat mendukung Jokowi dan bila memungkinkan serta ‘klik’, AHY akan maju sebagai cawapres.

Jika ini benar terjadi pasangan capres-cawapres Jokowi-AHY, akan menjadi kombinasi yang luar biasa.

Baca juga : PDI-P Pastikan Megawati Tak Keberatan jika Demokrat Dukung Jokowi

Biar bagaimana dengan pengalaman bercapres dua kali dan menang dua kali, menjabat 2004-2014, pengalaman dan amunisi SBY bukan sembarangan.

Jika menang 2019-2024, Jokowi adalah masa jabatan kedua dan sudah tidak bisa menjabat lagi sesuai konstitusi.

Peluang AHY menjadi capres 2024 akan terbuka lebar. Dengan (seandainya) menjadi Wapres 2019-2024, pengalaman dan amunisinya lebih dari cukup untuk melaju capres 2024-2029.

Sementara Gerindra jelas ketar-ketir dengan situasi seperti ini. Sekiranya Prabowo kembali capres, siapakah cawapresnya? Anies Baswedan kah? Atau siapakah? Yang memang paling memungkinkan pasangan Prabowo adalah Anies Baswedan.

Jika Jokowi berpasangan dengan AHY, hitung-hitungannya Prabowo dan pasangan cawapresnya (entah siapa nanti) akan sangat berat. Untuk Prabowo, maju atau tidak di Pilpres 2019, dua-duanya adalah pilihan sulit.

Akankah ‘re-match’ Jokowi-Prabowo terjadi di Pilpres 2019? Akankah Demokrat ‘rujuk’ dengan PDIP? Akankah muncul poros ketiga atau poros tengah jaman now? Akankah Orde Baru bangkit lagi? Mari kita tunggu dan saksikan bersama…

Only time will tell… God bless Indonesia…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com