Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Pastikan Megawati Tak Keberatan jika Demokrat Dukung Jokowi

Kompas.com - 12/03/2018, 13:45 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyambut baik apabila Partai Demokrat bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Joko Widodo di pemilihan presiden 2019 mendatang.

Ketua DPP PDI-P mengatakan, semakin banyak parpol yang bergabung dengan Jokowi, maka hal tersebut akan semakin baik.

"Kan PDI-P selalu mendukung politik gotong royong. Politik persaudaraan. Itu sebabnya semakin banyak kawan semakin bagus," kata Hendrawan kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).

(Baca juga: SBY: Jika Ditakdirkan, Demokrat Senang Bisa Berjuang Bersama Jokowi)

 

Hendrawan pun memastikan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tak akan keberatan apabila Demokrat mendukung Jokowi. Ia menegaskan bahwa hubungan Megawati dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono baik-baik saja.

Menurut dia, hal ini bisa terlihat dari langkah PDI-P dan Demokrat yang berkoalisi di Pilkada Jawa Tengah dengan mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Gus Yasin.

"Juga di beberapa daerah lain. Kerjasama di tingkat bawah ini tentu punya pengaruh, induksi vertikal keatas. Ini bagus, demokrasi kita makin dewasa. Komunikasi parpol makin cair, semakin ada gestur yang bersahabat," kata Hendrawan.

SBY sebelumnya memberikan sinyal untuk mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

(Baca juga: Jokowi Ajak Demokrat Ikut Sukseskan Agenda Pemerintahannya)

Hal tersebut diungkapkan SBY dalam pidatonya pada Rapimnas Partai Demokrat 2018 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).

"Pak Presiden (Jokowi). Jika Allah menakdirkan, senang Partai Demokrat bisa berjuang bersama Bapak," ucap SBY kepada Jokowi yang berada di hadapannya.

Apalagi, kata SBY, Jokowi perlu tahu pengalamannya memenangkan pilpres berturut-turut selama dua periode pada 2004 dan 2009 lalu. Menurut SBY, sebuah koalisi akan bisa berhasil memenangkan pilpres jika punya kerangka kebersamaan yang tepat.

"Perjuangan bersama, apa pun namanya, koalisi atau aliansi, akan berhasil dan menang jika kerangka kebersamaannya tepat," kata SBY.

Kompas TV Wacana Demokrat jadi poros ketiga malah terus berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com