Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Moeldoko Kecil, Tidur di Mushala dan Bantu Orangtua di Sawah...

Kompas.com - 09/03/2018, 09:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko bersilaturahmi dengan santri serta pimpinan Pondok Pesantren Al Manshuriyah Ta'limusshibyan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (8/3/2018).

Dalam tausiahnya di depan para santri, Moeldoko menceritakan masa kecilnya yang juga dididik oleh kiai.

"Dulu, Moeldoko kecil tinggalnya di dusun. Jauh dari kecamatan. Moeldoko kecil tinggalnya di langgar atau mushala," ujar Moeldoko sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Kantor Staf Presiden, Jumat (9/3/2018).

Mantan Panglima TNI itu ingat betul, setiap subuh Sang Kiai membangunkan anak-anak dengan cara yang tidak biasa.

"Pagi-pagi pukul 04.00 WIB, anak-anak kecil, termasuk saya sudah dibangunkan Kiai Slamet pakai rotan. Setelah itu belajar mengaji bersama. Barulah dari situ pulang ke rumah membantu orangtua di sawah," kenang Moeldoko.

"Kadang-kadang ya disuruh menyiram tembakau, membuat lubang untuk ditanami jagung atau memanen padi pakai tangan. Tergantung musimnya," kata dia.

(Baca juga: Pesan Moeldoko untuk "Kids Zaman Now" soal Berdemokrasi)

Moeldoko kemudian bertanya kepada para santri, "apakah semangat kalian sekarang sama seperti semangat Moeldoko kecil?"

"Masih," teriak para santri, kompak.

Moeldoko mengingatkan, alam NTB luar biasa kayanya. Ia sempat mencicipi buah-buahan lokal, misalnya manggis, durian dan rambutan. Rasanya luar biasa enak.

Ia pun mengingatkan kepada para santri untuk tekun belajar sambil mempersiapkan diri menggali potensi yang ada di kampung halaman, termasuk menggali potensi buah-buahan lokal agar bisa dinikmati oleh dunia.

"Manggis misalnya, banyak diminati oleh negara-negara, contohnya China, Taiwan, atau Hongkong. Mereka untuk upacara Imlek atau kematian," ujar Moeldoko.

Pemerintah berkomitmen mendorong masyarakat yang ingin menggali potensi pada daerahnya masing-masing, termasuk Lombok.

Moeldoko mengatakan, pemerintahan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla tidak hanya fokus pada pembangunan di Pulau Jawa saja, melainkan di luar Jawa.

"Jika dilihat dari titik berat pembangunan hari ini, maka Indonesia timur mendapat perhatian yang luar biasa. Dulu pembangunan lebih banyak terkonsentrasi di Jawa dan sebagian Sumatera. Sekarang, pemerintah mendorongnya ke seluruh Indonesia, terutama Indonesia timur. Salah satunya NTB," ujar Moeldoko.

Terbukti, selama menjabat sebagai Presiden, Jokowi sudah tujuh kali mengunjungi dan bertemu banyak pihak di NTB.

Halaman Berikutnya
Halaman:



Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com