Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Bulan Ini, Jusuf Kalla Akan Kunjungi Afghanistan

Kompas.com - 12/02/2018, 22:49 WIB
Moh. Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dijadwalkan berkunjung ke Kabul, Afghanistan pada 28 Februari mendatang.

Kalla datang ke Afganistan memenuhi undangan kehormatan High Peace Council Afghanistan. Ini sama seperti yang dilakukan Presiden Jokowi bulan lalu.

"Ini merupakan suatu kesinambungan, kontinyuasi dari pembahasan mengenai pembahasan peace building dan peace process-nya itu sendiri," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (12/2/2018).

Afghanistan sendiri mengapresiasi kontribusi Indonesia selama ini dalam proses perdamaian di negara yang porak-poranda, terutama pasca-invasi militer Amerika Serikat tersebut.

"Mereka sangat mengapresiasi komitmen Indonesia, kerja keras, bahwa kita serius, dan setelah kita melakukan sounding mereka juga dapat diterima oleh semua pihak," kata dia.

(Baca juga: Jokowi di Afghanistan dan Bayang-Bayang Ledakan Bom Kabul)

Apalagi, hubungan kedua negara telah terbangun lama, sejak Indonesia berdiri yakni pada era Presiden pertama RI, Soekarno.

"Mereka mengatakan hubungan kita sejak lama, dari sejak awal berdirinya negara kita sudah berhubungan," kata Retno.

"Tetapi, this time, ada sesuatu hubungan yang baru dengan komitmen Indonesia, dengan keseriusan Indonesia membantu mereka," ujar dia.

Afghanistan pun menganggap upaya Indonesia tersebut, termasuk kunjungan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, telah memberikan harapan baru bagi perdamaian di Afghanistan.

"Ini menurut mereka, mereka yang menyampaikan. Para ulama di Afghanistan juga mengharapkan bahwa dapat terjadi perdamaian di Afghanistan," kata dia.

"Pak Wapres tadi mengatakan bahwa perdamaian itu merupakan hal yang utama sebelum melakukan yang lain. Jadi sebelum pembangunan ekonomi dan sebagainya perdamaian dulu," tutur Retno.

(Baca juga: Presiden Sampaikan Dukacita atas Serangan Bom di Afghanistan)

Indonesia sendiri berencana untuk memberikan pelatihan peningkatan kapasitas (capacity building), beasiswa (scholarship), hingga kerja sama bisnis kepada Afghanistan.

"Bisnis misalkan, mereka belajar tentang standarisasi bagaimana satu produk itu bisa laku jual diekspor dan sebagainya. Mereka itu adalah negara dengan potensi yang besar tetapi karena gangguan-gangguan itu belum bisa," ucap dia.

"Mereka juga ingin mengajak investor untuk Indonesia untuk masuk ke sana. Kita sudah mulai masuk dengan salah satu BUMN. Kalau ini berhasil maka ini mengirimkan pesan bahwa berbisnis dengan Afghanistan itu juga mungkin," tuturnya.

Kompas TV Presiden Jokowi menilai kunjungannya ke Afghanistan merupakan agenda yang sudah direncanakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com