JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet paripurna untuk membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2/2018).
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, dari rapat tersebut disimpulkan ada lima fokus pemerintah yang akan dituangkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019.
"Pertama, kita fokus dalam pembangunan manusia sesuai dengan harapan Bapak Presiden," kata Bambang kepada wartawan seusai rapat.
Baca juga: Istana Kumpulkan Ormas Pemuda Minta Masukan untuk Pemerintahan Jokowi
Pembangunan manusia, kata Bambang, akan meliputi pelayanan dasar terhadap warga negara. Pemerintah juga akan melakukan upaya pengurangan warga miskin.
"Dan, tadi ada arahan Presiden untuk kita lebih pada masalah gizi buruk dan stunting, ini menjadi prioritas nasional dan fokus pembangunan manusia," ujar Bambang.
Fokus kedua, yakni pengurangan kesenjangan antarwilayah. Pemerintah akan fokus untuk perbaikan konektivitas sehingga bisa mengurangi biaya logistik.
Salah satunya adalah melalui pengembangan tol laut.
Fokus ketiga, penciptaan nilai tambah baik sektor pertanian, manufaktur, dan sektor jasa. Salah satu prioritas adalah bagaimana agar pertumbuhan manufaktur bisa tumbuh diatas 5 persen dan bagaimana agar pariwisata bisa terus tumbuh sebagai penyumbang devisa.
Baca juga: Pemerintahan Jokowi Dianggap Lebih Kedepankan Pembangunan daripada HAM
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan perbaikan pada aspek tenaga kerja.
"Di prioritas ini akan dibahas khusus mengenai upaya, tidak hanya pendidikan vokasi, tapi juga standar kerja dan kompetensi dari tenaga kerja sendiri," kata dia.
Fokus keempat adalah ketahanan pangan, energi, dan air.
Pemerintah akan terus melakukan program kelestarian lingkungan untuk bisa menjaga sumber daya air dan memastikan ketahanan energi khsususnya energi baru dan terbarukan.
Fokus kelima, stabilitas keamanan nasional dan pengamanan pemilu.
"Jadi, itu lima prioritas nasional yang dibahas dan sesuai arahan Presiden, tahun 2019 adalah tahun terakhir dan kita akan fokus agar pertumbuhan ekonomi yang berbasis investasi ekspor dan perbaikan konsumsi rumah tangga bisa terwujud," ujar Bambang.