Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Kumpulkan Ormas Pemuda Minta Masukan untuk Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 12/02/2018, 15:22 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan mengumpulkan ormas-ormas kepemudaan. Hal ini dilakukan untuk meminta masukan kelompok pemuda terkait pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pantauan Kompas.com, perwakilan ormas kepemudaan berkumpul di Gedung III Sekretariat Kabinet, Jakarta, Senin (12/2/2018) siang.

Ada 12 organisasi kepemudaan yang hadir, di antaranya Remaja, HIPMI, HAMI, KNPI, PIKI, GM FKPPI, dan Yayasan Soedirman.

Ada juga organisasi kepemudaan yang berafiliasi dengan partai, yakni organisasi kepemudaan Partai Nasdem, PKPI, Sapma Hanura, GM KOSGORO, dan Komunitas Banteng Muda.

Baca juga: Pemerintahan Jokowi Dianggap Lebih Kedepankan Pembangunan daripada HAM

Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengatakan, acara yang bertajuk 'Pemerintah Jokowi-JK di Mata Pemuda' ini digelar agar pemerintah mendapatkan masukan dari kelompok pemuda.

"Mengenai kebijakan Presiden, apa yang kira-kira perlu diperbaiki, apa yang perlu dilanjutkan," kata Diaz, saat ditemui sebelum acara.

Menurut Diaz, acara semacam ini sudah beberapa kali digelar oleh pihak Istana di beberapa tempat.

Biasanya, yang diundang untuk mewakili kaum muda adalah artis dan public figure seperti Cak Lontong dan Nadine Chandrawinata.

"Sekarang fokus kami bukan early millenial lagi. Sekarang kami undang para ormas pemuda berdiskusi yang lebih serius. Kami meminta masukan ke para pemuda mengenai kebijakan Presiden," kata Diaz.

Baca juga: Reshuffle di Sisa Masa Pemerintahan Jokowi, Mungkinkah?

Dalam acara tersebut, Diaz hanya memberikan keynote speech selama beberapa menit mengenai apa yang sudah dilakukan pemerintah selama ini.

Selebihnya, setiap perwakilan organisasi pemuda diberikan kesempatan untuk bicara dan menyampaikan masukannya.

"Justru kami ingin tahu pendapat mereka seperti apa, bukan hanya hal positif tapi kami juga ingin dengar kritikan apa saja, hal-hal jelek seperti apa. Karena pemerintahan ini sudah di ujung. Kita harus bekerja lebih cepat lagi," kata Diaz.

Diaz memastikan bahwa masukan dan kritik yang disampaikan oleh organisasi kepemudaan akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

"Hasil diskusi ini akan kita rangkum, dan kita pilah-pilih dan untuk selanjutnya akan kita laporkan," ujar Diaz.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com