Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Ada Dampak Positif dan Negatif jika Fahri Hamzah Gabung Golkar

Kompas.com - 06/02/2018, 19:40 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi kabar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mendapatkan tawaran untuk berlabuh ke Partai Golkar.

Menurut Kalla, ajakan untuk bergabung menjadi kader partai tertentu adalah hal yang biasa bagi seorang politisi.

"Memang, politisi sekarang banyak pindah-pindah. Golkar pindah ke Nasdem, Hanura, PDI-P. Ada Demokrat pindah ke sana itu biasa saja," kata Kalla di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Kalla tak mengetahui apakah dengan bergabungnya Fahri ke Partai Golkar akan membawa manfaat atau justru sebaliknya, berdampak negatif.

"Saya belum tahu. Tapi yang pasti ada manfaatnya, tentu ada juga yang negatifnya," kata mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2004-2009 tersebut.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebutkan, ajakan untuk bergabung ke Partai Golkar merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo.

Permintaan tersebut kemudian disampaikan kepada mantan Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua Partai Golkar Airlangga Hartanto.

(Baca juga: Pengurus Golkar: Fahri Hamzah Tidak Cocok dengan Budaya Golkar)

Meski demikian, Fahri belum memutuskan apakah akan bergabung ke Partai Golkar setelah dipecat dari keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Fahri, ia masih setia pada partai yang ia dirikan itu. Sebagai pendiri partai, ia harus setia pada cita-cita awal mendirikan PKS.

 

Golkar terbuka

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partainya terbuka menerima Fahri Hamzah sebagai kader.

Jika memang Wakil Ketua DPR itu mau bergabung, Golkar akan terbuka menerima.

Hal ini disampaikan Airlangga menanggapi pernyataan mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Terdakwa kasus e-KTP itu mendukung Fahri yang sudah dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera untuk bergabung dengan Golkar.

Menurut dia, rugi jika Golkar tidak memiliki kader sekelas Fahri Hamzah. Airlangga pun menyambut baik dukungan Novanto itu.

(Baca juga: Fahri Hamzah Diajak Gabung Golkar, Apa Tanggapan PKS?)

Halaman:


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com