Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cyrus Network: Konstituen Demokrat Lebih Banyak Pilih Ridwan Kamil-Uu

Kompas.com - 05/02/2018, 19:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto mengatakan, pemilih Partai Demokrat justru lebih banyak memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu R Ulum (Rindu) dibandingkan pasangan calon yang diusung partainya, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (2DM).

Hal tersebut menjadi temuan menarik dari survei opini publik yang dilakukan Cyrus Network terhadap 1.000 responden pada 16-22 Januari 2018.

Hasil tabulasi silang antara tingkat keterpilihan (elektabilitas) dengan pilihan partai politik (parpol) menunjukkan pemilih Partai Demokrat justru banyak yang memilih pasangan Rindu, yaitu sebesar 54,8 persen.

Sementara itu, pemilih Partai Demokrat yang memilih 2DM sebanyak 41,7 persen.

"Justru pemilih Demokrat ini lebih banyak yang memilih Rindu. Ini PR buat partai pengusung, Partai Demokrat bagaimana cara agar konstituennya memilih pasangan calon yang diusung," kata Eko dalam paparan di Jakarta, Senin (5/2/2018).

(Baca juga: Cyrus Network: 98,5 Persen, Popularitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Sudah Mentok)

Sebagaimana diketahui dalam Pilkada Jabar, Demokrat dan Golkar mengusung pasangan calon 2DM. Adapun pasangan Rindu diusung oleh Hanura, PPP, PKB, serta Nasdem.

Lebih lanjut Eko mengatakan, pemilih Partai Demokrat ini tidak seperti pemilih Partai Golkar yang konsisten memilih pasangan calon yang diusung partainya.

Pemilih Golkar yang memilih pasangan 2DM sebanyak 55,3 persen. Sementara yang memilih pasangan Rindu sebanyak 39,7 persen.

"Golkar berbanding lurus dengan yang dia usung," kata Eko.

Hasil survei menunjukkan elektabilitas tertinggi diraih oleh pasangan Rindu (45,9 persen). Setelahnya, yaitu 2DM (40,9 persen), Sudrajat-Siyaikhu (5 persen), dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (2,5 persen).

Sebanyak 5,2 persen responden belum memutuskan pilihan, dan 0,5 persen tidak menjawab.

Survei opini publik ini melibatkan 1.000 responden dengan penarikan berdasarkan teknik multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen, dengan margin of error sebesar 3,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com