Ketiga, calon kepala daerah harus membuka ruang yang sebesar-besarnya kepada pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang memanfaatkan keunggulan teknologi digital untuk berkembang. Oleh karena itu, kepala daerah harus menyiapkan regulasi yang adaptif-progresif dan managemen konflik yang mumpuni untuk mengantisipasi ketegangan antara pelaku bisnis inovatif dan bisnis konvensional di daerah.
Keempat, karena pelaku inovasi rata-rata ada di rentang umur muda, maka kepala daerah harus pula sensitif terhadap isu-isu anak muda kekinian. Memberikan ruang dan apresiasi terhadap kreasi-kreasi muda. Bahkan jika diperlukan, kepala daerah bisa lebih banyak melibatkan anak-anak muda dalam setiap kebijakan daerah.
Kelima, kepala daerah harus mampu meramu insentif yang tepat agar pembangunan di daerah ditopang secara masif oleh aktifasi ekonomi digital. Bahkan jika perlu, kepala daerah dari golkar harus bisa menginisiasi keberpihakan fiskal yang nyata kepada sektor ekonomi kreatif-digital. Kemudian mendorong dan memfasilitasi pelaku-pelaku UMKM daerah untuk segera beradaptasi dengan pasar digital.
Sebut aja misalnya tentang engagement UMKM lokal ke platform bukalapak.com dan tokopedia.com. Atau, membantu transisi pelaku ojek-ojek konvensional menjadi pelaku ojek-ojek online sembari menyiapkan regulasi lokalnya, dan lain-lain.
Yang keenam, kepala daerah harus berjuang mendorong dunia pendidikan di daerah agar melahirkan lingkungan dan materi pembelajaran yang membangun jiwa inovasi dan mampu melahirkan jiwa kewirausahaan inovatif untuk penghuni lingkungan sekolah dan kampus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.