Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sindir Penyelenggara Pemilu yang Dianggap Kurang Netral

Kompas.com - 29/01/2018, 16:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyinggung soal netralitas penyelenggara pemilu saat bertemu Komisi Pemilihan Umum dan Bawaslu.

Hal itu ia sampaikan saat dilakukan verifikasi faktual di kantor DPP PDI-P.

Menurut Megawati, sejak dulu prinsip pemilu adalah umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Namun, yang ia temui selama ini adanya ketidaknetralan penyelenggara pemilu.

"Kendala yang kami alami masih saja tidak netral," ujar Megawati di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Megawati mengatakan, semestinya KPU dan Bawaslu memiliki sifat keterbukaan sehingga melakukan evaluasi dan perbaikan kinerja.

(Baca juga: Megawati: Kalau Memang Harus Bertempur, Kita Bertempur dengan Baik)

Ia membandingkan dengan sistem pemilu di India. Meski jumlah penduduknya jauh lebih besar dari Indonesia, mereka memegang teguh asas yang harus dipenuhi penyelenggara tersebut.

Dengan demikian, hasil yang didapat dari pemilu sesuai apa adanya yang didapat di lapangan.

"Yang saya kira harus (dilakukan) oleh penyelenggara pemilu dan pemerintah, harus dilakukan perbaikan," kata Megawati.

Megawati berharap, pelaksanaan pemilu serentak nanti akan membawa manfaat yang lebih baik bagi sistem demokrasi di Indonesia.

"Semoga kita dapat berkerja sama dengan baik sehingga yang tadi mudah-mudahan kita dapat lakukan di lapangan dengan baik," lanjut dia.

Kompas TV PDI-P merayakan ulang tahun ke-45 yang bertepatan dengan pergelaran pilkada serentak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com