Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Lodewijk Jadi Sekjen Golkar, Airlangga Bantah Ditekan

Kompas.com - 22/01/2018, 16:51 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan menjawab saat ditanya wartawan ihwal alasan dirinya menunjuk Lodewijk Freidrich Paulus sebagai Sekjen Golkar pengganti Idrus Marham.

Padahal dalam AD/ART Golkar, tepatnya pasal 12 ART, seseorang bisa menjadi pengurus jika sudah menjadi anggota aktif selama lima tahun.

Sementara itu, Lodewijk merupakan perwira tinggi aktif di TNI AD hingga tahun 2015. Artinya, Lodewijk baru menjadi anggota Golkar selama dua tahun.

Saat ditanya ketentuan tersebut sebagai dasar penunjukan Lodewijk sebagai Sekjen, Airlangga enggan menjawab. Ia justru menilai Lodewijk layak menjadi sekjen.

"Pak Lodewijk sudah jadi pengurus di periode yang lalu. Jadi itu sudah selesai," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018).

(Baca juga: Profil Lodewijk Freidrich, Mantan Danjen Kopassus yang Jadi Sekjen Golkar)

Saat ditanya apakah ada tekanan dari pihak lain agar dirinya memilih Lodewijk yang bukan senior partai sebagai Sekjen, Airlangga membantahnya.

"Ya sudah dari awal (memilih Lodewijk). Tidak ada tekanan," lanjut Menteri Perindustrian itu.

Lodewijk Freidrich Paulus resmi menggantikan Idrus Marham sebagai Sekjen Golkar setelah Idrus resmi menjabat Menteri Sosial.

Lodewijk ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ia mengumunkan kepengurusan Golkar yang baru di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018).

(Baca juga: Lodewijk Freidrich Paulus Gantikan Idrus Marham sebagai Sekjen Golkar)

Lodewijk sebelumnya menjabat sebagai Koordinator Bidang Kajuan Strategis DPP Partai Golkar.

Sebelumnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar memberikan mandat sepenuhnya bagi ketua umum terpilih, Airlangga Hartarto, untuk melakukan revitalisasi atau restrukturisasi kepengurusan.

Terkait hal tersebut, Airlangga mengaku dirinya sempat "dititipi" nama oleh sejumlah pihak.

Hal itu diungkapkannya pada penutupan Munaslub, Rabu (20/12/2017) malam.

"Terkait dengan hasil munas, revitalisasi kepengurusan, memang beberapa hari ini banyak titipan nama ke saya sampai-sampai kantong saya ini tidak cukup," ujar Airlangga di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Kompas TV Presiden Joko Widodo menambah satu kursi lagi di kabinet untuk Partai Golkar. Jokowi juga mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com