Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Senior Golkar Jamin Airlangga Profesional

Kompas.com - 06/01/2018, 20:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen menjamin Airlangga Hartarto tidak memanfaatkan jabatannya sebagai Menteri Perindustrian (Menperin) untuk kepentingan politis.

Sebab, menurutnya, Airlangga merupakan sosok yang sangat profesional dalam mengemban dua amanah sekaligus.

"Di sinilah aspek profesionalisme itu penting dan dengan posisi rangkap jabatan seperti saat ini, Airlangga itu punya tim yang solid dan terpisah. Satu untuk birokasi, satu untuk parpol. Masing-masing punya ranah sendiri-sendiri," kata staf khusus Airlangga tersebut, dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (6/1/2018).

Menurut Happy, masing-masing tim itu memiliki sasaran dan target yang jelas. Dengan demikian, tidak akan ada upaya saling memanfaatkan untuk hal-hal negatif.

"Bukan untuk kepentingan politiknya, tetapi untuk kepentingan nasional," kata Happy.

Mengenai apakah Airlangga harus mundur dari Menperin lantaran merangkap sebagai Ketua Umum Partai Golkar, menurut Happy hal itu tidak perlu terjadi.

Sebab, tim solid yang ada justru mendukung untuk program-program nasional.

(Baca juga : CSIS: Kecil Kemungkinan Jokowi Copot Airlangga dari Jabatan Menperin)

Dia mengklaim, banyak program perindustrian yang berhasil saat dipegang oleh Airlangga, dan sebaiknya ada keberlanjutannya.

"Akan sangat disayangkan kalau kemudian ini tidak dilanjutkan, untuk kepentingan nasional," kata Happy.

Terakhir dia menjamin, Airlangga selalu memasukkan kepentingan nasional dalam setiap aktivitas politiknya.

Misalnya, saat melepas calon-calon kepala daerah beberapa waktu lalu.

Airlangga menantang calon-calon kepala daerah untuk membuat program sembako murah, penciptaan lapangan pekerjaan, serta rumah murah.

"Ini kan pekerjaan birokrasi, tetapi dikerjakan juga oleh politik. Jadi bukan hal yang terpisah, diametral," pungkasnya.

Kompas TV Ditemui usai menghadiri peluncuran buku di Gedung DPR, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengkritik dengan keras terkait rangkapnya jabatan Airlangga Hartarto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com