JAKARTA, KOMPAS.com – Tahun 2017 akan segera berakhir dalam beberapa hari lagi. Banyak catatan yang tak boleh dilupakan sepanjang tahun ini.
Khusus di bidang kemiliteran, profesionalitas TNI menjadi sorotan sepanjang 2017.
Hal ini menyusul berbagai langkah mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang dinilai sarat dengan politik.
“Berkaca dari 2017, upaya menjaga profesionalisme TNI merupakan salah satu agenda penting dari Panglima TNI baru pada 2018,” ujar ujar Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (26/12/2017).
(Baca juga: Panglima TNI: Semoga Hikmah Natal Membawa Damai Bagi Kita Semua)
Menurut Gufron, profesionalisme TNI perlu terus dijaga apalagi tahun depan terdapat gelaran pemilihan daerah atau Pilkada serentak di 171 daerah.
Hal ini, kata Gufron, menjadi salah satu tugas berat yang perlu diemban oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang belum lama menggantikan Gatot Nurmantyo.
Upaya menjaga profesionalisme TNI juga dinilai perlu ditopang oleh penguatan dari aspek pengawasan dan akuntabilitas atas setiap penyimpangan.
“Tidak hanya memastikan upaya pembinaan dan pengembangan prajurit TNI berjalan baik dan optimal, tetapi juga sekaligus bisa memastikan profesional: tidak berpolitik dan tidak berbisnis,” kata dia.