Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Ukir Sejarah, Airlangga Diharap Bawa Perubahan Besar di Golkar

Kompas.com - 20/12/2017, 17:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dipilihnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum baru Partai Golkar diharapkan oleh sejumlah pihak mampu membawa perubahan besar di internal partai.

Salah satu yang mengungkapkan harapan perubahan itu adalah Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi, Airlangga memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan besar tersebut. Apalagi, penunjukan Menteri Perindustrian itu disepakati secara aklamasi baik dalam forum rapat pleno DPP Partai Golkar maupun musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Airlangga juga diberikan mandat penuh untuk menyusun kepengurusan partai.

"Tidak ada sepanjang sejarah seorang ketua umum, memiliki mandat yang penuh seperti Airlangga Hartarto," ujar Dedi seusai Munaslub Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2017).

"Ini kesempatan berharga untuk membuktikan diri bahwa Golkar hari ini melakukan perubahan besar dan mendasar," kata dia.

(Baca juga: Airlangga Hartarto Diberi Mandat Penuh Tentukan Kepengurusan Golkar)

Dedi mengaku bahagia dengan pencapaian Partai Golkar hingga hari ini, di mana partai berlambang pohon beringin itu dianggap telah berhasil melalui masa kritis yang mengancam keberlangsungan partai.

Sebab, akibat kasus hukum yang menjerat Setya Novanto sewaktu menjabat ketua umum, elektabilitas Partai Golkar pun terus menurun.

Bupati Purwakarta itu meyakini Airlangga mampu menjawab sejumlah tuntutan publik.

"Saya yakin Pak Airlangga bisa betul-betul melakukan perubahan itu. Sesuai tuntutan masyarakat," ujar Dedi.

(Baca juga: Akbar Tandjung: Golkar Harus Rombak Kepengurusan)

Harapan senada diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, M Sarmuji. Menurut dia, slogan "Golkar Bersih" yang disuarakan pada munaslub membawa konsekuensi perubahan di internal partai.

Sarmuji berharap perubahan itu dapat membawa partai berlambang beringin itu tak lagi diterpa isu-isu negatif, seperti maraknya mahar politik.

"Golkar Bersih itu membawa konsekuensi penataan governance di internal. Governance internal harus lebih akuntabel, harus lebih transparan, harus lebih mengedepankan demokratisasi internal di mana semua pihak bisa terlibat dalam proses pengambilan keputusan," kata Sarmuji.

Di samping itu, menurut dia, nantinya akan ada konsekuensi tegas bagi kader yang terkena kasus korupsi. Sebelumnya, masih ada yang divonis, namun belum diberhentikan dari posisinya di partai.

"Kemarin kan masih ada yang bertahan, bahkan bertahan sebagai pengurus. Ada lagi, yang sudah terdakwa, begitu tersangka jadi terdakwa ya kita harus berikan tindakan. Kalau kita mau betul-betul melakukan bersih-bersih di internal Partai Golkar," kata dia.

Kompas TV Ada sejumlah hal menarik yang muncul selama berlangsungnya Munaslub Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com