JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran riset di Indonesia baru mencapai 0,25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Hal ini dianggap masih sangat sedikit dan jauh nilai penganggarannya dibandingkan negara tetangga, Vietnam dan Filipina.
Duta Informasi Ilmiah LIPI, yang juga anggota Komisi VI DPR, Rieke Pitaloka, dalam Refleksi 50 tahun LIPI, Selasa (19/12/2017), mengatakan, menjadi tugas berat dirinya sebagai duta informasi ilmiah LIPI dalam memperjuangkan anggaran riset.
"Dana riset Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara memang cukup memprihatinkan, hanya 2,5 persen PDB. Bahkan dana riset Indonesia kalah besar dari Vietnam dan Filipina," kata politisi PDI Perjuangan ini sebagaimana dikutip dari ANTARA news.
Sulitnya mengumpulkan dana riset ini, dia mengatakan sama sulitnya mengumpulkan data soal dana-dana riset di Indonesia.
"Ngumpulin data komprehensif anggaran riset Indonesia juga susah, bahkan rasanya perlu penelitian juga untuk persoalan ini".
Disebutkannya, riset di Indonesia belum menjadi pengarusutamaan pembangunan. Padahal, dibandingkan asumsi, riset lebih dibutuhkan di setiap bidang.
Rieke mengatakan sangat memungkinkan menaikkan dana riset di Indonesia mengingat di 1960 dana riset bisa mencapai 1,1 persen dari jumlah investasi yang mencapai Rp240 miliar.
"Saat itu targetnya menjadikan negara industri berbasis riset," ujar dia.
Plt Kepala LIPI, Bambang Subiyanto, mengatakan, anggaran LIPI 2018 mengalami sedikit kenaikan 18 persen atau Rp1,416 minimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.