Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Masyarakat Dinilai Butuh Program Antiradikalisasi

Kompas.com - 13/12/2017, 20:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto berpendapat, program antiradikalisme untuk masyarakat sangat penting dilakukan menjelang pemilihan presiden 2019 mendatang. Alasannya, kelompok radikal di Indonesia saat ini telah dimanfaatkan oleh kelompok politik tertentu untuk meraih kekuasaan.

Kelompok yang sebenarnya minoritas itu pun seolah-olah besar sehingga pemahamannya dikhawatirkan dapat merasuki masyarakat Indonesia.

"Jadi yang harus cerdas itu ya masyarakat. Mereka (kelompok radikal) tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada pemilih. Masyarakat kitalah yang harus berakal dan berakhlak," ujar Soleman dalam acara diskusi di bilangan Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).

Baca juga : Jokowi: Pemerintah Tak Akan Toleransi Radikalisme, Apa Pun Organisasinya

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens berpendapat hal senada. Bahkan Boni menyebut, sudah ada partai politik yang berusaha memanfaatkan kelompok radikal tersebut sebagai kekuatan politik di Pilpres 2019.

"Mereka seperti saling menunggangi untuk kepentingan masing-masing. Partai politiknya ingin meraih kekuasaan di 2019 dan kelompok radikal ingin berupaya mendekatkan ke tujuan mereka, NKRI Syariah," ujar Boni.

Boni mengingatkan bahwa yahun politik 2018 dan 2019 sudah di depan mata. Pemerintah harus memulai program penyadaran masyarakat dalam segala bentuk.

"Nasionalisasi politik radikal sudah berjalan secara sistematis. Maka perlu penyadaran yang menyeluruh kepada masyarakat agar kita bisa menyelamatkan Indonesia ini dalam Pilkada 2018 atau Pilpres 2019," ujar Boni.

Kompas TV Bahrun Naim adalah salah satu pemimpin ISIS yang berasal dari Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com