Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir MK: Pertemuan Arief Hidayat dan Komisi III atas Izin Dewan Etik

Kompas.com - 07/12/2017, 16:32 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono mengungkapkan bahwa pertemuan antara Ketua MK Arief Hidayat dan Ketua Komisi III Bambang Soesatyo diadakan atas seizin Dewan Etik.

"Karena ada wacana pemilihan kembali Pak Arief sebagai hakim konstitusi berikutnya, maka Pak Arief sudah meminta izin pada Dewan Etik seandainya diperlukan rangkaian kegiatan untuk memilih beliau," ujar Fajar saat memberikan keterangan di gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2017).

Fajar menuturkan, sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (UU MK), maka MK memberitahukan ke lembaga pengusul bahwa Arief Hidayat akan memasuki masa akhir jabatan pada April 2018. Dalam hal ini lembaga pengusul adalah DPR.

Karena DPR mencalonkan Arief kembali, maka atas inisiatif pribadi Arief meminta izin Dewan Etik untuk melakukan pertemuan dengan DPR terkait pemilihan.

(Baca juga: Ketua MK: Hakim MK yang Dipilih Presiden Juga Ada Lobi-lobi)

Menurut Fajar, Dewan Etik telah mengizinkan Arief bertemu dengan Komisi III di Hotel Ayana Midplaza.

"Karena akan dicalonkan kembali maka atas inisiatif pribadi sudah izin seandainya ada rangkaian dalam rangka memilih kembali, termasuk pertemuan di Midplaza dan DPR. Dewan etik mengizinkan karena itu dalam kapasitas Pak Arief," ucap Fajar.

Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Hakim MK Arief Hidayat di Komisi III DPRKompas.com/Rakhmat Nur Hakim Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Hakim MK Arief Hidayat di Komisi III DPR
Fajar pun membantah adanya lobi-lobi politik maupun barter perkara dalam pertemuan tersebut.

Menurut Fajar, saat itu Arief memenuhi undangan Komisi III untuk menyusun jadwal uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon hakim konstitusi.

"Tidak ada namanya lobi politik. Bertemu dengan ketua komisi III DPR dan beberapa anggota tidak ada lobi di sana yang ada hanya pencocokan jadwal," kata dia.

(Baca juga: Pimpinan Komisi III Bantah Ada Barter Perpanjangan Jabatan Hakim MK Arief HIdayat)

Meski pertemuan tersebut dilakukan atas seizin Dewan Etik, namun Dewan Etik tetap memanggil Arief pada Kamis (7/12/2017) pagi.

Menurut Fajar, hal itu dilakukan untuk mengkonfirmasi terkait pemberitaan sejumlah media massa yang menyebut adanya lobi politik agar Arief kembali terpilih sebagai hakim konstitusi dengan janji akan menolak permohonan uji materi hak angket KPK.

"Tadi pagi Pak Arief sudah bertemu Dewan Etik. Sebelum RPH. Detail saya enggak tahu karena tertutup. Intinya di hadapan Dewan Etik, Pak Arief sudah sampaikan klarifikasi seluruhnya terhadap pemberitaan belakangan ini," ujar Fajar.

Kompas TV Komisi III DPR siang tadi selesai menggelar uji kelayakan dan kepatutan hakim konstitusi Arief Hidayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com