JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Golkar tak mau terlalu percaya diri merespons hasil survei Poltracking Indonesia yang menempatkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di posisi teratas sebagai kandidat bakal calon Gubernur Jawa Barat 2018.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, sejarah Pilkada Jabar yang penuh kejutan dan besarnya kemungkinan perubahan suara pemilih membuat Golkar tetap waspada.
“Selama saya mengikuti Pilkada Jawa Barat, selalu ada kejutan-kejutan,” ujar Ace, saat menghadiri rilis survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Selasa (4/12/2017).
Baca: Survei Poltracking: Ridwan Kamil Teratas di Jabar, tetapi Belum Aman
Kejutan-kejutan itu berupa perubahan yang tidak terduga. Pada Pilkada Jabar 2008, meski tak diperhitungkan, pasangan Ahmad Heriawan-Dede Yusuf memenangkan pertarungan.
“Dalam dua Pilkada Jawa Barat tidak bisa membayangkan Kang Aher (Ahmad Heryawan) dengan pasangannya menyalip,” kata Ace.
Survei Poltracking Indonesia menempatkan Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat dengan elektabilitas tertinggi pada Pilkada Jawa Barat 2018.
Baca juga: Jokowi, Prabowo, dan Aher Jadi "Endorser" Terkuat pada Pilkada Jabar
Ridwan Kamil unggul lebih dari 15 persen dari pesaing terdekatnya.
Dalam simulasi pertanyaan spontan, 24,2 persen responden menyebut nama Ridwan Kamil akan dipilih sebagai Gubernur Jawa Barat.
Pada posisi berikutnya ditempati Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar 7,1 persen; disusul Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebesar 4,2.persen. Sementara nama-nama lain berada di bawah 2 persen.
Baca: Pengamat Sebut Konvensi Mencari Pasangan Ridwan Kamil Hanya Basa-basi
Ridwan Kamil juga unggul dalam simulasi pertanyaan semi terbuka. Dari 20 nama yang disodorkan, 41,8 persen responden memilih Ridwan Kamil.
Angka ini jauh unggul dari Deddy Mizwar yang mendapat 18 persen; dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang mendapat 8,6 person.
Sementara itu, dalam simulasi head to head dengan Deddy Mizwar, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 49,4 persen, sementara Deddy Mizwar 28,8 persen.