Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Jawa Barat, Gerindra Utamakan Komunikasi dengan PKS dan PAN

Kompas.com - 30/10/2017, 16:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, partainya terbuka untuk berkomunikasi dengan siapa pun pada Pilkada Jawa Barat.

Hal itu disampaikan Fadli Zon menanggapi wacana PDI-P menduetkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang hendak diusung Gerindra.

"Ya namanya politik kan semua peluangnya selalu terbuka ya. Tapi kami tentu akan prioritaskan orang-orang yang kami anggap punya komunikasi yang baik dan bisa bekerja sama ke depan. Itu intinya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/10/2017).

Fadli mengatakan sejauh ini Partai Gerindra masih berkomunikasi intensif dengan Deddy Mizwar. Ia mengatakan, penolakan terhadap Deddy Mizwar bukan berasal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), melainkan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

(Baca juga: PKS Buka Peluang Koalisi dengan PDI-P pada Pilkada Jabar)

Ia menilai wajar penolakan tersebut sebagai proses penjajakan. Fadli pun menegaskan bahwa penolakan itu belum menjadi keputusan akhir partai pada Pilkada Jawa Barat.

Namun, ia mengaku DPP Partai Gerindra belum menjalin komunikasi dengan PDI-P, sebab baru berjalan di level daerah. Namun, Fadli menekankan pihaknya akan mengutamakan komunikasi dengan partai-partai yang sejak awal sudah dekat, yakni PKS dan PAN

"Saya kira, kalau yang sekarang penjajakannya komunikasi adalah dengan partai-partai yang selama ini kami berkomunikasi, dengan PKS dan PAN," ucap dia.

Sebelumnya, PDI-P masih mempertimbangkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat yang akan diusung.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto menuturkan, tak menutup kemungkinan partainya akan mengusung pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Keduanya, kata Hasto, memiliki kans yang besar untuk diusung partai berlambang banteng itu.

"Ada yang mengusulkan kombinasi pasangan itu," kata Hasto saat dihubungi, Jumat (27/10/2017).

(Baca juga: Pekan Depan, PDI-P Bahas Pilkada Jabar Bersama Deddy Mizwar)

Kompas TV Simak bahasannya dalam dialog berikut!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com