Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tutup Pintu Usung Ridwan Kamil

Kompas.com - 27/10/2017, 20:22 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mempertimbangkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung. Namun, tak ada nama Ridwan Kamil dalam daftar nama yang dipertimbangkan PDI-P.

"Kan ada Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Pak TB Hasanuddin, Ibu Puti (Guntur Soekarno), Pak Iwa (Karniwa), Pak Anton (Charliyan). Nama-nama itu kami pertimbangkan untuk dikombinasikan," ujar Hasto saat dihubungi, Jumat (27/10/2017).

Hasto menuturkan, sejumlah alasan melatari langkah PDI-P untuk mencari figur cagub Jabar selain Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Salah satunya, adanya kajian dari beberapa tokoh masyarakat yang membandigkan kepemimpinan Emil dengan beberapa kepala daerah lainnya seperti Tri Rismaharini, Nurdin Abdullah dan Bima Arya.

 

(Baca: Golkar Resmi Usung Ridwan Kamil, Partai Pengusung Rebutan Posisi Cawagub)

Kepemimpinan Emil di Bandung dinilai belum dapat membawa perubahan secara sistemik dan membawa dasar-dasar kemajuan bagi daerahnya.

"Di situ yang membandingkan salah satu kesimpulannya, kepemimpinan Pak Ridwan Kamil lebih pada basis media sosial dan marketing," ucap Hasto.

caption: Calon Gubernur Jabar asal Partai Golkar Dedi Mulyadi bersama Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham dan Ketua MUI KH Maruf Amin berfoto bersama di kediaman Idrus Marham, Cibubur, Jakarta, Minggu (6/8/2017) siang.Kompas.con/ Irwan Nugraha caption: Calon Gubernur Jabar asal Partai Golkar Dedi Mulyadi bersama Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham dan Ketua MUI KH Maruf Amin berfoto bersama di kediaman Idrus Marham, Cibubur, Jakarta, Minggu (6/8/2017) siang.
Di samping itu, Emil juga sudah memutuskan dirinya maju sebagai cagub. Dalam sebuah rekaman video, kata Hasto, Emil menyampaikan bahwa ada tekanan terhadapnya.

Padahal, PDI-P memandang seorang pemimpin harus lepas berdaulat. Namun, PDI-P menghormati keputusan Emil.

"Kami juga mengharapkan pilkada ini ada kontestasi gagasan. Pak Ridwan nanti juga dapat menyampaikan gagasan-gagasan terbaiknya. Kami juga akan menyampaikan," tuturnya.

(Baca: PDI-P Buka Peluang Sandingkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi)

PDI-P tak mempermasalahkan apabila Partai Golkar pada akhirnya mendukung Emil. Meskipun beberapa waktu lalu PDI-P dan Golkar sempat bersepakat berkoalisi di Pilgub Jabar.

Dari sejumlah Focus Group Discussion (FGD) yang digelar PDI-P, kata Hasto, banyak pihak yang menyampaikan kekhawatiran akan masa depan Jabar karena Jabar tak dilihat secara menyeluruh dalam konteks kebudayaan hingga keindahan alam sehingga belum ada perencanaan yang sifatnya semesta.

"Kami kan punya kedaulatan politik sendiri. Tapi kedaulatan partai ini kan dijalankan dengan memerhatikan bagaimana harapan rakyat terhadap masa depan Jawa Barat," kata dia.

Partai Golkar resmi mendukung Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat. Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menuturkan, surat keputusan (SK) dukungan untuk Emil telah ditandatangani.

Selain mengusung Emil, Golkar juga mengusung kadernya Daniel Muttaqien untuk dipasangankan sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Wali Kota Bandung itu.

"Calon gubernur adalah Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat," kata Idrus di Kantor DPP Partau Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (27/10/2017).

Kompas TV Dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan membuat Ridwan Kamil punya cukup modal untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com