Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan ke Bareskrim, Politisi Hanura Bantah Fitnah Prabowo

Kompas.com - 25/10/2017, 13:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Hanura yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI), Inas Nasrullah Zubir, membantah telah menyebarkan fitnah terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Soebianto.

Kemarin, Selasa (24/10/2017), kuasa hukum Prabowo diwakili Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya (Laskar) melaporkan akun media sosial Inas (Facebook dan Twitter) ke Bareskrim Polri atas tuduhan menyebarkan ujaran kebencian, fitnah, dan pencemaran nama baik terhadap Prabowo.

Selain akun medsos Inas, Laskar juga melaporkan akun Twitter @GuruSocrates dengan dugaan sama.

Inas kemudian menjelaskan mengenai tulisannya di media sosial. Menurut Inas, kata 'rampok orang susah' yang dia tulis merupakan kutipan atas kata-kata Prabowo sendiri dalam sebuah pidato.

Teks yang ia tulis pada akunnya berserta video yang ia bagikan menyatakan kata-kata tersebut.

"Info dari rekan media bahwa Prabowo Subianto melaporkan saya ke Bareskrim melalui lembaga hukumnya. Saya perlu memberikan klarifikasi bahwa judul video yang saya posting berasal dari ucapan Prabowo sendiri, yakni: 'rampok orang susah'," kata Inas melalui keterangan tertulis, Rabu (25/10/2017).

(Baca juga: Jokowi Ajak Masyarakat Hapus Mental Negatif seperti Saling Fitnah)

Lebih lanjut Inas menjelaskan, ia mendapatkan cuplikan video dari YouTube. Dalam video itu, terdapat berbagai argumen Prabowo yang dia nilai tidak sesuai dengan hati nuraninya.

Contohnya, kata Inas, argumen Prabowo yang mengatakan: "Kalau perlu kau rampok tetanggamu yang sedang kesusahan".

"Menurut saya, argumen tersebut tidak pantas diucapkan oleh seorang calon pemimpin negara walaupun dilakukan pada waktu yang lampau," ucap Inas.

"Akan tetapi jika argumen tersebut merupakan prinsip bernegara dari seorang Prabowo, maka sebagai anggota MPR, saya harus menjauhkan bangsa ini dari prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," kata dia.

Adapun video itu merupakan cuplikan mengenai pidato Prabowo pada 2004, dan banyak diedarkan saat Prabowo menjadi calon presiden dalam Pilpres 2014.

Saat itu, Prabowo sedang menjelaskan mengenai strategi, yang dapat digunakan lawan tanpa mengenal kasihan. Strategi yang diucapkan Prabowo merupakan strategi yang diperkenalkan filsuf China Sun Tzu, yaitu "loot a burning house".

Strategi ini merupakan ajaran untuk mendistraksi atau memecah perhatian musuh, yaitu menyerang di saat musuh dalam keadaan panik akibat kondisi tertentu, seperti kebakaran.

(Baca juga: Jokowi: Stop Penyebaran Berita Bohong, Fitnah, dan Kebencian di Medsos)

Direstui Prabowo

Dikutip dari Tribunnews.com, Wakil Sekretaris Umum Laskar Yeyet Nurhayati mengungkapkan, pihaknya melaporkan tiga akun medsos yaitu akun Facebook Inas N Zubir, akun Twitter Inas N Zubir - A556 @INZ239, serta akun Twitter @GuruSocrates.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com