Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tahun Jokowi-JK, Waketum Demokrat Singgung Jasa-jasa SBY

Kompas.com - 20/10/2017, 22:41 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyoroti soal hasil kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang kerap dibanggakan, misalnya proyek infrastruktur.

Menurut dia, capaian pemerintah dalam bidang infrastruktur bukan 100 persen dilakukan oleh pemerintahan saat ini, melainkan telah dimulai pada pemerintahan sebelumnya.

"Infrastruktur mana yang 100 persen dilakukan oleh pemerintahan ini? Belum ada kan?" kata Syarief dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/10/2017).

Ia mencontohkan, pembangunan jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) yang diresmikan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, kata dia, SBY mengatakan bahwa jembatan tersebut digagas Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Semua proyek pembangunan, menurut Syarief, merupakan proyek berkelanjutan, bukan proyek tunggal pemerintahan.

(Baca juga: Tiga Tahun Jokowi-JK, Demokrat Soroti Kesejahteraan Masyarakat)

Syarief menambahkan, pemerintahan SBY sudah merancang masterplan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia pada 2011 hingga 2014. Ada Rp 1.227 triliun yang dicanangkan untuk infrastruktur.

Namun, karena proyeknya jangka panjang maka dilanjutkan pada pemerintahan Jokowi.

"Seharusnya Pak Jokowi harus bangga karena dia memiliki kapitalisasi yang luar biasa. Ekonomi Indonesia lagi bagus-bagusnya. Kita pernah masuk investment grade. Jadi tidak mulai dari nol," tuturnya.

Ia juga menyinggung soal jaminan kesehatan yang diberikan pemerintah. Ide tersebut merupakan proyek berkelanjutan dari era Presiden Megawati.

"Ide pertama dari Ibu Megawati, dituntaskan oleh SBY dengan segala perundang-undangannya dan dinikmati oleh Presiden Jokowi. Ini bukti bahwa pembangunan sustainable. Jadi jangan ada klaim sendiri," kata Syarief.

Kompas TV Dewan Perwakilan Rakyat berbeda pendapat soal kinerja pemerintahan Jokowi-JK selama 3 tahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com