JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga tahun menjadi Presiden, Joko Widodo telah mendatangi 33 provinsi di luar ibukota Jakarta, dari Aceh di ujung barat sampai Papua di ujung timur.
Dari Nusa Tenggara di pinggir selatan sampai ke Pulau Miangas yang terluar di utara.
Hal ini diungkapkan Jokowi dalam akun Facebook resminya, Jumat (20/10/2017), bertepatan dengan tiga tahun setelah ia dilantik pada 20 Oktober 2014 lalu.
"Sejak kunjungan pertama ke Kabupaten Karo di Sumatera Utara pada 29 Oktober 2014, sembilan hari setelah dilantik, sampai hari ini, saya tetap blusukan," tulis Jokowi.
Jokowi mengaku, sedikitnya menghadiri 520 acara dalam 1.095 hari sebagai Presiden.
Dengan blusukan ke berbagai tempat, Jokowi ingin memastikan semua program pemerintah yang sudah direncanakan telah dilaksanakan dengan benar.
(baca: Gerindra Minta Jokowi Tak Hanya Bangun Infrastruktur)
Jokowi bisa mengontrol jalannya proyek-proyek strategis nasional, mengecek hambatan-hambatan dan mencarikan jalan keluarnya.
Salah satu yang dipantau Jokowi adalah pembangunan infrastruktur yang memang terus digenjot.
(baca: Jokowi: Baru Sekarang Ini Kita Bangun Infrastruktur Terus, Kan?)
Anggaran untuk infrastruktur ini telah ditingkatkan pemerintah dari Rp 177 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 401 triliun pada tahun 2017.
Dana itu digunakan untuk membangun pos lintas batas negara, jalan tol, pelabuhan hingga waduk.
Di antara berbagai kunjungan itu, Jokowi juga tak pernah melewatkan bertemu masyarakat dan anak-anak sekolah, untuk membagikan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan serta sertifikat hak milik atas tanah.
"Begitulah. Tiga tahun sebagai Presiden Republik Indonesia, tiga tahun pula saya blusukan ke seluruh Indonesia," ucap Jokowi.