Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Kisruh KPK dan Panggilan Polisi terhadap 3 Media

Kompas.com - 16/10/2017, 10:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto


Dan.. kasus hukum itu pun bergulir…

Pemanggilan Polisi terhadap 3 media, KompasTV, Majalah Tempo, dan Inilah.com, mulai dilaksanakan di Polda Metro Jaya atas laporan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Polisi Aris Budiman. KompasTV dipanggil pertama kali. Tempo dan Inilah.com masih menunggu surat panggilan.

Rabu, 11 Oktober 2017, sekitar pukul 10.30 wib, saya memutuskan untuk mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya.

Saya berjalan menuju ke gedung yang letaknya persis di sebelah gedung utama tempat pimpinan tertinggi alias Kapolda Metro Jaya berkantor.

Ini adalah kedatangan saya pertama kali ke Polda Metro Jaya setelah surat panggilan terhadap saya dan Pemimpin Redaksi KompasTV, Rosianna Silalahi, tiba sekitar 10 hari sebelumnya.

Saya tidak datang pada panggilan pertama karena saya berpendapat, segala sengketa dalam penyelesaian terkait pemberitaan pers diselesaikan melalui Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

Namun kali ini saya datang karena polisi tidak kunjung mengubah laporan ini melalui UU Pers.

“Saya datang memenuhi kewajiban saya di mata hukum sebagai warga negara Indonesia. Namun dalam jawaban pemeriksaan, tindak tanduk dan perilaku, seluruhnya akan saya dasarkan pada pelaksanaan Undang Undang Pers yang bersifat khusus,” demikian keterangan saya pada puluhan awak media yang langsung menyergap saya begitu tiba di gedung Ditkrimsus Polda Metro Jaya.

Keterbukaan

Saya tidak sendiri. Saya membawa serta tim program AIMAN KompasTV untuk dilanjutkan menjadi sebuah proses peliputan yang rencananya akan tayang di program AIMAN di KompasTV, Senin, 16 Oktober 2017 pukul 8 malam, hari ini.

Mengapa saya menjadikan pemeriksaan ini sebuah peliputan.  Saya mendasari pada seluruh kiprah perjalanan AIMAN selama ini.

Program AIMAN selalu menyajikan keterbukaan dalam setiap topik yang diangkat. Demikian pula kali ini. Saya tetap bertekad agar dunia jurnalistik di Indonesia selalu mendapat tempat di masyarakatnya karena dua hal.

Pertama nurani yang sensitif dan tajam dalam melihat, demi keadilan dan kemanusiaan. Kedua, keterbukaan dalam proses kerjanya.

Peliputan yang berujung laporan

Saya akan  bercerita duduk permasalahannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com