Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK Akui Panglima TNI Minta Audit Alutsista di Kemenhan dan TNI

Kompas.com - 12/10/2017, 18:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mengakui bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta agar pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Kementerian Pertahanan dan TNI diaudit.

Meski demikian, Firman membantah pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) yang dilakukan auditor BPK terhadap anggaran alutsista saat ini semata-mata atas permintaan Panglima TNI.

"BPK kalau melakukan pemeriksaan, berdasarkan ketentuan Pasal 23E UUD 1945. Memang wewenang konstitusionalnya BPK memeriksa keuangan negara. Orang boleh saja meminta BPK untuk memeriksa, tapi jenisnya pemeriksaan kami yang tentukan," ujar Firman dalam konferensi pers di Media Center BPK, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

"Panglima TNI juga meminta kami untuk melakukan pemeriksaan. Panglima TNI saya dengar mengirim surat lalu minta melakukan pemeriksaan investigatif terhadap beberapa pengadaan alutsista. Tapi tetap kami yang tentukan," kata dia.

(Baca juga: BPK Pertimbangkan Ungkap ke Publik Hasil Audit Alutsista Kemenhan)

Firman menegaskan, auditor BPK sudah melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu terhadap pengadaan alutsista tahun 2016.

Tim sudah dua bulan bekerja. Firman pun belum dapat memastikan kapan auditor selesai bekerja.

Ia sekaligus membantah pemeriksaan ini secara khusus ditujukan untuk pengadaan helikopter Agusta Westland 101. Pemeriksaan itu mencakup keseluruhan pengadaan alutsista.

"Pemeriksaannya bukan khusus AW101, tapi keseluruhan dari pengadaan alutsista di lingkungan Kemenhan, TNI. Harus dipahami," ujar dia.

(Baca juga: Anggota BPK: Menhan dan Panglima TNI Tak Halang-halangi Audit Alutsista)

Kompas TV Untuk menyelesaikan polemik soal impor senjata, Menko Polhukam akan mengadakan rapat koordinasi pada Jumat (6/9) mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com