Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesehatannya Membaik, Novel Tak Sabar Tuntaskan Kasus-kasus Korupsi

Kompas.com - 09/10/2017, 10:12 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, proses penyembuhan mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menunjukkan perkembangan positif. 

Menurut Dahnil, yang berkomunikasi intens dengan Novel dan keluarga, besar kemungkinan Novel sudah kembali ke Tanah Air dan bertugas di KPK, pada awal atau pertengahan November 2017.

"Novel sudah tidak sabar kembali bertugas sebagai penyidik KPK, untuk menuntaskan berbagai PR kasus-kasus korupsi yang ia tangani," kata Dahnil, melalui keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2017).

Dahnil mengatakan, setelah operasi tahap pertama pada mata kirinya, 17 Agustus 2017, seharusnya Novel kembali menjalani operasi tahap kedua 3-4 bulan kemudian. 

Baca: Pertengahan November, Novel Kemungkinan Kembali Aktif di KPK

Namun, Novel tidak perlu menunggu 3-4 bulan lagi untuk melakukan operasi tahap kedua.

"Rencana akan dilakukan operasi tahap kedua pada sekitar pertengahan bulan Oktober ini," ujar Anggota Tim Penasihat Hukum Novel tersebut.

Dahnil menambahkan, kondisi kesehatan mata Novel mengalami percepatan penyembuhan dan semakin terang untuk melihat.

Akan tetapi, ia menyayangkan pengungkapan kasus Novel yang hingga 180 hari pasca-kejadian, belum juga menunjukkan titik terang. 

"Nihil perkembangan, justru semakin kusut dan "kabur" dengan berbagai tuduhan dugaan kriminalisasi yang dialamatkan kepada Novel," kata dia.

Baca: Tak Sabar Beraktivitas, Novel Baswedan Ngebet Pulang ke Indonesia 

"Meskipun berbagai pihak telah menyampaikan banyak hal secara terbuka terkait dengan dugaan-dugaan siapa pelaku penyiraman terhadap Novel. Tapi tetap, perkembangannya gelap gulita," kata Dahnil. 

Sudah lebih dari enam bulan Novel menjalani perawatan medis di Singapura, pasca disiram air keras pada 11 April 2017. 

Menurut Dahnil, Novel sudah tidak sabar kembali ke Indonesia. Ia berulangkali mengutarakan keinginannya untuk pulang ke dalam negeri.  

"Novel berulang kali bilang, 'Sudahlah, saya kembali saja nanti pas operasi balik lagi.’ Tapi sebagian besar teman-teman dan keluarga melarang. Sebab Novel masih harus dalam pengawasan dokter, karena tiga kali seminggu dia harus ke dokter," ujar Dahnil.

Kompas TV Rina Emilda, istri Novel Baswedan berharap pemerintah segera tindak lanjuti tim gabungan pencari fakta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com