Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com “Reborn” 2008 dan Satu Jiwa Visi Jakob Oetama

Kompas.com - 14/09/2017, 11:52 WIB
Heru Margianto

Penulis

 

Multimedia 

Seiring dengan perkembangan teknologi, kompas.com juga mengembangkan konten-konten baru multimedia yaitu gabungan antara teks, foto, video, dan grafis.

Inilah era konvergensi. Jauh sebelum  konvergensi menemukan bentuknya seperti saat ini, Ithiel de Sola Pool menjabarkan bentuk konvergensi itu lebih gamblang dalam bukunya Technologies of Freedom (1983).

Begitu terangnya pemaparan Pool sampai-sampai ia disebut sebagai “the prophet of convergence”. Pool menulis,  “A process called the convergence of modes is blurring the line between media, even between point to point communications, such as the post, telephone and telegraph, and mass communication, such as the press, radio, and television.”

Semua media di dunia menghadapi sebuah tantangan sekaligus kesempatan baru ketika batas-batas media tradisional yang dulu tergariskan secara jelas kini menjadi kabur.

Dulu, aktivitas mengonsumsi media terbedakan dengan jelas: menonton televisi, mendengar radio, atau membaca koran. Di internet batas-batas menonton televisi atau membaca koran lebur jadi satu.

Inilah tahap ketiga yang disebut Pavlik, yaitu ketika para wartawan mulai memproduksi konten dengan memanfaatkan secara penuh kapasitas karater medium Internet. Gagasan Pavlik mengenai evolusi media di era digital baca: Harian Kompas, Kompas.com, dan Perubahan Media di Era Digital.  

Wartawan-wartawan kompas.com dituntut untuk memiliki multi keterampilan. Yang menarik, ketimbang dipahami sebagai sebuah tuntutan, multiketerampilan ini seolah melekat begitu saja "secara genetis" pada diri wartawan-wartawan muda yang notabene adalah generasi digital.

Mereka tumbuh dengan segala bentuk gawai multimedia. Membuat video dan mengeditnya adalah bagian dari keseharian mereka di luar profesi mereka sebagai wartawan. 

Semua terjadi secara natural. Wartawan masa kini tidak lagi hanya menulis teks atau memotret, tapi juga membuat naskah video, mengambil video, hingga menjadi host sebuah program.

Bahkan, wartawan-wartawan kompas.com juga mengemas sebuah informasi dalam bentuk film-film pendek. Kerja-kerja ruang redaksi sungguh berubah dibandingkan era lalu.

Begitulah, setiap orang adalah anak zaman. Setiap zaman memiliki orangnya.

Sejumlah gaya baru reportase era digital bisa diliat dalam sejumlah bentuk berikut ini.

VIK

Kompas.com merupakan media online pertama di Indonesia yang menyajikan reportase multimedia yaitu gabungan teks, foto, video, grafis, dalam format interaktif.

Berebut Roh Soekarno” adalah sajian multimedia pertama di Indonesia yang tayang pada 26 Juni 2014. Pada awal 2016, rubrik khusus multimedia dibentuk dengan nama VIK (Visual Interaktif Kompas).

-vik.kompas.com -

KRol

Kompas.com Reporter on Location (KRoL)  adalah channel Kompas.com di Yotube. Channel itu berisi video-video yang dibuat reporter Kompas.com di lapangan dengan menggunakan telepon seluler.

Tidak hanya merekam video, reporter Kompas.com juga mengeditnya sendiri dengan telepon seluler mereka langsung dari lapangan. Video hasil liputan itu kemudian disematkan sebagai pelengkap naskah di Kompas.com.

-YOUTUBE -

Film pendek

Serial “Mudik Smart”. Ini adalah  sajian informasi yang dikemas dalam 4 serial film pendek. Menulis naskah, mengambil video, editing, dan pemain, semuanya dilakukan para wartawan kompas.com.

Video ini megintegrasikan media sosial Yotube dengan situs Kompas.com. Pada layar Youtube, audiens disajikan tautan-tautan berita Kompas.com yang terkait dengan cerita dalam video ini.

Vlog

Sajian liputan kini tidak melulu disampaikan hanya dalam bentuk teks. Wartawan Kompas.com Kahfi Dirga Cahya melengkapi liputannya dengan vlog atau video blog yaitu video ringan dengan gaya bertutur informal.

Vlog ini menjadi pelengkap tulisan Kahfi yang berjudul “French Crop, Gaya Rambut Pria yang Klasik dan Tak Ribet”.

Halaman:


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com