Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Autokritik Gus Dur di Depan 200 Pastor

Kompas.com - 07/09/2017, 21:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kompas TV Seperti apa tradisi Lebaran ala keluarga Yenny Wahid?

Ia bertanya kenapa kita sudah bisa makan sejak dulu tanpa label halal, kini kita menuntutnya. Pun soal tuntutan MUI agar tidak ada peringatan Saint Valentin, karena dianggap hari besar Nasrani.

Sembari tertawa kecil, Gus Dur bertanya kepada para peserta seminar, ”Adakah di sini pastor yang merayakan hari Saint Valentin?"

(Baca: Cerita Fidel Castro yang 'Ngakak' Dengar Lelucon Gus Dur)

Sekali lagi ceramah Gus Dur itu memancing tertawa. Hari Saint Valentin dalam masyarakat tertentu dianggap sebagai hari cinta yang biasanya dirayakan oleh lelaki (suami atau pacar) dengan memberi bunga kepada yang dicintainya.

Hari itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan hari raya agama, tetapi unsur komersialnya lebih menonjol.

Dalam pemikirannya, Gus Dur selalu cenderung pada Islam yang lebih menekankan dimensi spiritual dan substansial dari pada dimensi formal dan ritual. Dia ziarah di kuburan orang tuanya atau para wali, tetapi dia tidak suka memaksakan pemahaman dan ritual tertentu kepada orang lain.

Dalam pengertian itu, dia dianggap mirip seperti Kiai Wahab Hasbullah yang selalu mengacu pada jalan keluar melalui fiqh di bawah prinsip, "mengapa mengambil fiqh yang berat kalau ada hukum fiqh yang ringan".

 

(Baca: Saat Gus Dur Jadi "Gelandangan" di Ibu Kota)

Gus Dur bahkan lebih jauh lagi, menekankan pada isi, dan kedalaman spirit, ketimbang penampilan yang bersifat kulit dan formal yang bisa menyembunyikan perbuatan yang tidak bermoral.

Semangat pemahaman Gus Dur yang seperti itu bukan hanya mengesankan tetapi menemukan titik temunya dengan pandangan para pastor di Malang itu.

Kemudian terlontar pertanyaan kepada Gus Dur dalam seminar tersebut, "Bagaimana kita bisa kembali kepada hari-hari persaudaraan, bebas dari manipulasi, bebas dari saling curiga?"

Gus Dur pun menjawab, "Silahkan diorganisir pertemuan antara para pastor dengan para ulama lokal. Acara itu pun ditutup dengan doa dan para pastor mendoakan Gus Dur secara khusus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com