Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi III Akan Ikut-ikutan Mempermasalahkan Temuan Pansus Angket KPK

Kompas.com - 01/09/2017, 05:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merilis 11 temuan awal.

Meski begitu, hingga saat ini belum ada kepastian apakah KPK bersedia hadir dalam forum Pansus jika diundang untuk mengklarifikasi seluruh temuan tersebut.

Meski kehadiran KPK dalam forum Pansus belum dapat dipastikan, namun sejumlah materi di Pansus Angket kemungkinan akan ditarik ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR.

Anggota Pansus Hak Angket KPK sekaligus Anggota Komisi III, Eddy Kusuma Wijaya menuturkan, hal itu dimungkinkan mengingat KPK merupakan mitra kerja Komisi III.

(baca: Dahnil: Pansus Angket Persekongkolan Sempurna...)

Sedangkan materi dalam Pansus Angket banyak yang bersinggungan dengan bidang kerja Komisi III.

"Mungkin dalam RDP nanti ada (anggota) Komisi III yang menanyakan hal-hal yang berkaitan juga dengan angket," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Salah satu contoh materi di forum Pansus Angket yang akan ditarik ke Komisi III seperti kasus penyidik Novel Baswedan di Polres Bengkulu. Kasus itu dinilai tak berkaitan dengan pansus.

(baca: KPK Didesak Ganti Direktur Penyidikan dan Kembalikan Aris ke Polri)

Tak menutup kemungkinan masalah-masalah lain yang pernah dibahas di pansus juga akan disinggung di rapat komisi.

"Mungkin nanti ada sebagian teman-teman Komisi III akan menanyakan hal-hal ini kepada KPK. Karena kan yang ikut angket hanya 26 orang sedangkan Komisi III 52 orang," kata Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.

Adapun RDP Komisi III dengan KPK, kata Eddy, akan dilangsungkan awal September 2017.

Pada 21 Agustus lalu, pansus merilis 11 temuan awal tanpa meminta klarifikasi KPK.

(baca: Tindaklanjuti Laporan Dirdik KPK, Polisi Akan Periksa Novel)

Pada poin kesebelas, temuan pansus menyebutkan bahwa permasalahan dan kasus terkait pimpinan, mantan pimpinan, penyidik, dan penuntut umum KPK serta temuan-temuan lainnya akan ditindaklanjuti Komisi III DPR.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com