Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan KPK Tak Sebut Nama Anggota DPR dalam Dakwaan Andi Narogong

Kompas.com - 15/08/2017, 13:11 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama-nama anggota DPR yang diduga menerima uang dari proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) tak lagi disebut secara spesifik dalam surat dakwaan terhadap pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, d

Meski demikian, dalam persidangan, masing-masing anggota DPR akan kembali dikalam persidangan kali ini jaksa KPK ingin lebih fokus pada pembuktian tindak pidana yang dilakukan Andi Narogong.onfirmasi.


"Namun nanti tetap dalam proses persidangan akan dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi tersebut," ujar Febri saat dikonfirmasi, Selasa (15/8/2017).

Dalam surat dakwaan, perbuatan Andi disebut telah memperkaya beberapa anggota DPR RI periode 2009-2014 sejumlah 14,6 juta dollar AS dan Rp 44 miliar.

Baca: Andi Narogong, Lulusan SMP yang Mampu Kendalikan Proyek E-KTP

Menurut jaksa, pada September- Oktober 2010 bertempat di gedung DPR RI, Andi memberikan sejumlah uang kepada anggota DPR, yakni sebesar 2.8 juta dollar AS, dengan maksud agar Komisi II dan Badan Anggaran DPR RI menyetujui anggaran untuk proyek e-KTP.

Kemudian, setelah adanya kepastian tersedianya anggaran untuk proyek e-KTP, bertempat di ruang kerja Setya Novanto di lantai 12 Gedung DPR, Andi beberapa kali juga memberikan sejumlah uang kepada pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR, yakni sejumlah 3,3 juta dollar AS.

Baca: Jaksa KPK: Andi Narogong Representasi Setya Novanto

Selanjutnya, untuk memperlancar pembahasan APBN-P tahun 2012, Andi memberikan sejumlah uang kepada Markus Nari selaku anggota Komisi II DPR, yakni sejumlah 400.000 dollar AS.

Kemudian, Andi memberikan uang sejumlah Rp 5 miliar kepada anggota DPR Miryam S Haryani.

Sebagian uang yang diberikan kepada Miryam dibagi-bagikan kepada pimpinan dan anggota Komisi II DPR RI secara bertahap.

Kompas TV Andi Narogong Didakwa Rugikan Negara Hingga Rp 2,3 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com