Sketsa tersebut dibuat berdasarkan keterangan para saksi yang mengaku melihat terduga pelaku sebelum menyiram air keras ke wajah Novel.
"Kami bantu pihak Polri untuk proses penemuan bukti, bila ada hal-hal yang perlu kami bantu. Menindaklanjuti pertemuan sebelumnya, prosesnya masih jalan. Kami masih menunggu kemajuannya," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Rabu (19/7/2017).
Harapan Novel dan Pimpinan KPK
Novel Baswedan menyatakan ingin tetap bekerja untuk memberantas korupsi.
Serangan secara fisik oleh orang tidak dikenal ternyata tidak membuat gentar penyidik yang pernah membongkar korupsi dalam pengadaan simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri) pada 2004 tersebut.
Melalui Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Novel mengatakan bahwa hingga saat ini dia tetap teguh hati menjadi bagian dari kerja pemberantasan korupsi.
Keinginan Novel tersebut ternyata mendapat dukungan dari pimpinan KPK.
Menurut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, keberadaan Novel tidak hanya dibutuhkan KPK secara kelembagaan.
Saut mengatakan, rakyat Indonesia masih membutuhkan pengabdian Novel terhadap pemberantasan korupsi.
"Haruslah, makanya dia harus sembuh dan cepat sembuh. Kerjaan banyak ini, kami di KPK dan rakyat menunggu Novel agar cepat sembuh. Soal kekurangan Novel, semua kita punya kelemahan," kata Saut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.