Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Menimbang Posisi Indonesia Setelah Kunjungan Raja Salman dan Obama

Kompas.com - 18/07/2017, 14:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi dengan seluruh masyarakat, perbaikan infrastruktur pendukung, sistem pelayanan yang berbasis customer satisfaction dan perlunya langkah-langkah serius yang terencana dan massif dalam kerangka diplomasi Indonesia.

Setidaknya semua ini sejalan dengan prinsip "total diplomasi" yang dianut oleh pemerintah saat ini. Bahwa kegiatan diplomasi tidak hanya bertumpu kepada pemerintah saja (first track diplomacy), namun juga segenap aktor non-negara dapat melakukan fungsi yang sama sesuai kapasitasnya masing-masing baik masyarakat sipil, militer, parlemen maupun NGO (multitrack diplomacy).

Diplomasi total merupakan negosiasi yang menyangkut berbagai aspek bukan hanya membangun pendekatan terkait bidang-bidang yang bersifat politis, tetapi juga dalam peningkatan investasi, perdagangan, kesempatan kerja, agama, budaya, sosial, pariwisata dan semua sektor kehidupan.

Meneguhkan positioning
Raja Salman dan Obama memberikan signal khusus dalam aspek komunikasi antarbudaya, bahwa Indonesia memiliki modal sosial yang sangat baik dalam komunikasi dan diplomasi yang efektif.

Modal sosial yang telah ada selama ini sesungguhnya tidak menghambat interaksi kita dengan dunia luar, namun telah meneguhkan positioning Indonesia sebagai negara yang welcome dengan budaya lain sepanjang sesuai dan mampu memberikan kontribusi positif.

Menukil konsep Taylor dan Simard dalam buku Communication with Strangers, An Approach to Intercultural Communications yang mengatakan bahwa komunikasi seseorang dengan latar belakang budaya yang berbeda akan sama efektifnya dengan seseorang yang berasal dari budaya yang sama.

Kunjungan itu menunjukan tidak perlu ada kekhawatiran kesenjangan komunikasi sepanjang adanya kesepahaman. Hal ini ditegaskan kembali oleh William B Gudykunst dan Young Yun Kim dalam literatur yang sama bahwa salah satu faktor utama yang memengaruhi komunikasi berjalan efektif adalah kemampuan kita untuk memahami budaya yang berbeda.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud berbincang dengan salah satu tokoh agama Katolik di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud berbincang dengan salah satu tokoh agama Katolik di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017).
Mustahil memahami budaya yang berbeda sepanjang kita memegang teguh ethnocentric berlebihan. Sumner (1940) memaparkan karakteristik ethnocentrism senantiasa memandang bahwa budayanya adalah pusat dari segala hal, dan skala dan standar atas apapun harus merujuk padanya.

Dalam titik ekstrem, ethnocentrism mendorong cara pandang budaya sendiri merupakan jalan yang paling benar (right) sedangkan yang lainnya salah (wrong).

Berdasarkan konsep tersebut, rasanya bangsa kita selama ini sudah cukup mampu melewati jebakan ethnocentrism tersebut. Karena secara alamiah telah hidup dalam budaya yang berbeda dengan lebih 300 bahasa daerah, dalam satu ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada akhirnya, penulis berharap seluruh simpul potensi baik dari kunjungan kedua tokoh tersebut mampu diinventarisasi secara maksimal agar dapat memberikan nilai tambah (added value), keunggulan kompetitf (competitive advantage), dan nilai pasar (market value) bagi positioning Indonesia di tingkat global. Semoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com