Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Dinilai Tak Punya Fokus dan Tujuan, Bagaimana Akhir Angket KPK?

Kompas.com - 15/07/2017, 19:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai tidak punya fokus dan tujuan sejak awal pembentukannya.

Indikasi ini terlihat mulai dari alasan memanggil mantan Anggota Komisi II DPR Miryam S Haryani, menyelidiki kinerja, hingga keuangan KPK semua ingin dijajal Pansus. Namun, semuanya bukanlah tujuan akhir.

"Mereka berawal dari Miryam, pindah ke kinerja, pindah ke keuangan, sekarang persoalan HAM. Jadi pertanyaannya yang mau diangket yang mana?" kata Ray Rangkuti, seusai acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2017).

"Padahal dalam UU Angket dinyatakan tegas harus fokus dengan dasar-dasar yang jelas," ujar dia.

Apa yang dilakukan pansus saat ini, menurut Ray, lebih merupakan evaluasi kelembagaan. Sebab, banyak hal dari KPK dipersoalkan oleh pansus.

Padahal, angket seharusnya menyasar kinerja, bukan kelembagaan. Ray mencontohkan soal audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2015 yang dipersoalkan pansus.

Pada 2015, KPK masih dipimpin oleh pimpinan periode lalu dan bukan Agus Rahardjo dan empat komisioner saat ini.

"Lho, kalau komisioner KPK yang sekarang harus mempertanggungjawabkan kinerja komisioner yang 2015 yang bukan mereka, angket ini bisa kemana-mana. Nanti juga Presiden bisa diangket karena kinerja presiden yang sebelumnya dong," tuturnya.

Pansus Hak Angket KPK sejak dibentuk memang menuai kontroversi. Mulai dari ketuk palu pengesahan pansus, kritik sudah mulai berdatangan.

Keabsahan pembentukan hak angket pun dipertanyakan. Terlebih sejumlah pakar hukum tata negara telah menyatakan bahwa KPK tidak bisa menjadi objek hak angket.

Penolakan pun dilancarkan oleh berbagai pihak, termasuk unsur masyarakat. Aksi-aksi juga dilakukan, baik di depan gedung KPK maupun di depan gedung DPR.

(Baca: Ramai-ramai Tolak Hak Angket terhadap KPK...)

Bersamaan dengan penolakan tersebut, pansus juga mulai menggalang dukungan. Beberapa kelompok menyatakan dukungannya, misalnya disampaikan langsung lewat forum audiensi kepada pansus.

Pansus juga sudah melakukan halalbihalal sekaligus meminta dukungan kepada dua institusi penegak hukum lainnya, yakni Kepolisian RI dan Kejaksaan Agung.

Awal pekan ini, pansus bahkan menyambangi Markas Besar Kepolisian RI dan Kantor Kejaksaan Agung.

(Baca juga: KPK: Semoga Hak Angket Bukan Ajang untuk Membela Teman)

Kompas TV Pernyataan Pansus Angket dan MA Soal Safari Konstitusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com