Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afi: Tuhan, Banser, GP Ansor Melindungi Saya...

Kompas.com - 31/05/2017, 09:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asa Firda Inayah mendadak terkenal. Baik di media sosial atau di media massa. Tulisan bertajuk 'Warisan' di akun Facebook-nya adalah penyebabnya.

Tulisan itu berisi pesan damai bagi seluruh umat beragama. Namun siapa sangka, pesan damai itu ditangkap negatif oleh sejumlah pihak.

Dia pernah diancam akan dibunuh. Dalam acara 'Rosi Spesial' yang ditayangkan Kompas TV pada Selasa (30/5/2017) malam, pemilik akun Facebook Afi Nihaya Faradisa itu menceritakan pengalaman buruknya.

"Pernah saya ditelepon jam 03.00 WIB oleh nomor pribadi. Seorang pria di ujung sana berkata bahwa kami tidak hanya bisa membunuh akun mu, kami juga bisa membunuh pemiliknya," ujar Afi.

(baca: Kekaguman Menteri Agama kepada Afi...)

Meskipun dihantui rasa khawatir, namun siswi Kelas III SMA Negeri I Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut tetap bersikap sewajarnya. Bahkan, ia sempat tersenyum.

Afi berkeyakinan bahwa membunuh orang tidaklah semudah itu. Apalagi belakangan ini, sejumlah sayap organisasi Nahdlatul Ulama (NU) telah menyatakan diri mendukung langkah Afi menyebarkan pesan damai.

"I'm not afraid. Di belakang saya, ada Banser, GP Ansor NU. Waktu itu dari pusat mengutus cabang mereka di Banyuwangi untuk melindungi saya. Tuhan juga melindungi saya," ujar Afi.

(baca: Mayoritas dan Minoritas di Mata Afi...)

Tidak hanya diancam dibunuh, tulisan 'Warisan' Afi juga tak lepas dari 'bully' serta tudingan miring.

Ada netizen yang mencaci maki Afi dengan kata-kata kasar hingga menuduh Afi sebagai misionaris Kristen.

Menyakitkan bagi Afi, namun ia menghadapinya dengan kepala dingin.

"(Jika saya membalasnya), apa bedanya saya dengan mereka?" kata Afi.

 

(baca: Ini Status-status Afi yang Viral di Dunia Maya)

Jika memang sudah tak tahan atas bully dan tudingan miring itu, paling-paling Afi memblokir akun tersebut.

Afi berpendapat, netizen yang berkata-kata kasar, mempunyai persoalan sendiri di kehidupannya. Kata-kata kasar tersebut pun merupakan pelampiasan semata.

"Jadi kalau sudah sangat menyerang personal, misalnya dia menumpahkan sampah ke saya, ya mungkin dia punya masalah di kehidupan lain lalu menumpahkannya di status saya, ya saya akan blokir," ujar Afi.

"Kalau niatnya mengkritik dan dia kritiknya pakai nalar atau dalam artian kita bisa sama-sama diajak berpikir, ya sudah saya terima kritikannya dengan senang hati," lanjut dia.

Namun yang pasti, bullying, tudingan miring hingga ancaman pembunuhan tidak akan membuat Afi berhenti menyebarkan pesan perdamaian bagi umat beragama.

"Kita harus mengasihani. Semua agama dan aliran kepercayaan menyuruh kita berbuat demikian," ujar Afi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com