Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekaguman Menteri Agama kepada Afi...

Kompas.com - 31/05/2017, 08:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin kagum pada pemikiran-pemikiran Asa Firda Inayah atau yang dikenal dengan nama akun Facebook, Afi Nihaya Faradisa.

Lukman menilai bahwa pada usia yang belia, Afi melalui tulisan-tulisannya mampu menyelami pemahaman dan implementasi agama Islam dengan sangat baik.

"Yang menonjol pada diri Afi, menurut hemat saya, adalah kemampuan dia untuk berempati, bertenggang rasa atau dalam makna umumnya punya toleransi. Ini adalah substansi agama," ujar Lukman dalam acara 'Rosi Spesial' yang ditayangkan Kompas TV, Senin (30/5/2017) malam.

"Semua agama mengajarkan hal sama bahwa agama itu untuk menyenangkan sesama kita, memanusiakan manusia. Bagaimana harkat derajat martabat manusia tetap terjaga dan terlindungi," lanjut dia.

(Baca juga Afi: Keberagaman Jadi Berkah dan Rahmat bagi Bangsa Indonesia)

Melalui kerendahan hatinya, Afi dinilai mampu memosisikan diri dengan baik terhadap kelompok minoritas.

Hal itu tidak lepas dari kesadaran Afi bahwa Islam di Indonesia mungkin mayoritas, namun di tempat lain belum tentu sama.

Oleh sebab itu, tidaklah tepat jika kelompok mayoritas di Indonesia berlaku diskriminatif atau memunculkan sifat-sifat superior kepada kelompok minoritas.

Lukman mengakui, masih banyak orang Indonesia yang secara tidak sadar melakukan tindakan-tindakan diskriminatif atau intoleransi.

"Nah, di sinilah kekurangan sebagian kita. Masalahnya tentu kompleks karena kompetisi hidup yang semakin ketat, faktor globalisasi, revolusi teknologi informasi yang luar biasa. Jadi kita dalam beragama itu lebih melihat faktor luarnya saja yang lebih formalistis," ujar Lukman.

"Agama dilihat sebagai sebuah institusi, lembaga, pranata yang formal. Yang kalau seperti itu, kita akan melihat berbagai macam perbedaan, tapi kurang mengedepankan sisi dalam, substansi dan esensi dari ajaran agama," kata dia.

(Baca juga Afi: Agama Mana Pun Selalu Ajarkan Kedamaian, Bukan Buat Kekacauan)

Lukman meyakini, Afi tak sendiri berpikir demikian. Banyak anak-anak muda Indonesia yang memiliki pemahaman sama dengan Afi. Hanya saja mereka diam karena sejumlah persoalannya masing-masing. "Dan, kebetulan, Afi menyuarakan hal itu," ujar Lukman.

Afi merupakan siswi kelas III SMA Negeri I Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur. Melalui akun Facebook-nya, Afi menulis banyak hal yang dinilai menyentuh hati orang.

Salah satu tulisan yang menjadi viral adalah bertajuk 'Warisan', yakni berisi tentang pesan damai bagi seluruh umat beragama. Salah satu tulisan menyebutkan, "Manusia memang berhak menyampaikan ayat-ayat Tuhan, tapi jangan sesekali mencoba jadi Tuhan. Usah melabeli orang masuk surga atau neraka sebab kita pun masih menghamba."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com