Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik Kebinekaan

Kompas.com - 17/05/2017, 17:39 WIB

Cinta sebagai jangkar utama relasi antarpribadi itu dilangsungkan dan dibina. Cinta sebagai undangan yang dialamatkan kepada kita untuk dipenuhi setiap saat karena di dalamnya menjanjikan tergelarnya tindakan politik penuh kebajikan, ekonomi yang dikelola secara merata, hukum yang memberikan kepastian tegaknya keadilan.

Apalagi, dalam konteks agama cinta sudah sangat jelas merupakan substansi dari kepercayaan. Diturunkannya Nabi Muhammad adalah ”menebarkan cinta kasih kepada seru sekalian alam”. Nabi Isa terkenal sebagai pribadi kasih. Sidharta Gautama melepaskan seluruh kesenangan duniawi demimenyambut fajar kasih sayang. Rahmatan lil alamin memang diksi Al Quran, tetapi hakikatnya semua agama mengajarkan hal yang sama hanya menggunakan istilah berbeda.

Dalam bahasa Arab, cinta terangkum dalam kata hubb atau lebih populer lagi mahabbahHubb secara harfiah artinya biji. Dikatakan demikian sebab cinta merupakan biji dari agama. Inti kehidupan. Hakikat kebaktianseperti dengan sangat memukau tergambarkan dalam syair Rumi yang meneguhkan betapa ketika cinta melepuh hal ini sudah lebih dari cukup untuk menyeret bumi manusia ke tubir kehancuran mengerikan. Cinta adalah lautan tak bertepi/Langit hanyalah serpihan buih belaka/Ketahuilah langit berputar karena gelombang cinta: andai tak ada cinta dunia akan membeku

Kata Sang Nabi, ”Cintailah semua yang ada di bumi, engkau akan dicintai oleh yang ada di langit.” Atau, ”Tidaklah beriman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”

Kalau Rene Descartes dahulu menyerukan bahwa segala sesuatu harus disangsikan, maka bagi Hamlet ada pengecualian, yaitu cinta saperti dalam seruannya kepada Ophelia dalam dramanya William Shakespeare: Sangsikan bahwa bintang-bintang itu api/jangan begitu sajapercaya matahari itu bergerak/ kebenaran itu tak mustahil hanyaserpihan dusta/Tapi jangan ragukan cintaku.

Itulah cara menyikapi kebinekaan. Jika tidak, nasib kebinekaan sedang menuju ke arah gelap: sebuah arus balik yang tidak kita harapkan bersama.

Asep Salahudin
Wakil Rektor Bidang Akademik IAILM, Tasikmalaya; Ketua Lakpesdam; PWNU Jawa Barat

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Mei 2017, di halaman 6 dengan judul "Arus Balik Kebinekaan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com