"Padahal kedua orangtuanya adalah petani. Penghasilan per bulannya Rp 1.000.000 dari hasil jual sagu Rp 300.000 per karung dan kelapa Rp 1.500 per buah untuk ukuran kecil serta Rp 2.000 per buah untuk ukuran besar," ujar Maria.
Febby pun dinilai pihak sekolah memiliki motivasi tinggi di dalam belajar. Meski dia tidak pernah absen membantu Mace dan Pace mengupas kulit kelapa dan sagu, ia selalu menyempatkan diri untuk mengulang pelajaran di rumahnya.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi pemerintah yang memberikan KIP kepada Febby serta murid-murid serupa di penjuru Indonesia.
(Baca juga: Terbang ke Papua, Jokowi Akan Resmikan PLBN hingga Pembangkit Listrik)
***
Perjuangan Febby seakan melengkapi kisah perjuangan anak-anak Indonesia di beranda nusantara yang berusaha menjamah mimpinya.
Kisah-kisah perjuangan yang belakangan "tenggelam" jauh oleh riuhnya massa yang turun ke jalan dari dua kubu di Jakarta untuk menuntut keadilan.
Kisah itu "terhalang" oleh "teriakan" lini masa di media sosial yang ramai bicara soal Pancasila. Bahkan, kisah itu juga "tertutup" oleh gemerlapnya pemberitaan saat Presiden mencoba motor trail, dua hari setelah kisah Febby itu berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.