Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kebakaran Lahan Gambut Harus Kita Cegah Sedini Mungkin

Kompas.com - 26/04/2017, 15:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap Badan Restorasi Gambut (BRG), setelah badan itu dibentuk tahun lalu.

"Evaluasi harus terus menerus kita lakukan karena BGR diberi target restorasi pada tahun 2020 sampai 2 juta hektar di tujuh provinsi," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/1/2017).

Jokowi mengatakan, tujuh provinsi tersebut yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Papua.

Pada tahun 2017 ini, lanjut Jokowi, BRG diberi target untuk melakukan restorasi sampai 400.000 hektar atau 20 persen dari total target.

(Baca: Wapres Ajak Negara Tetangga Bantu Atasi Kebakaran Lahan di Sumatera)

"Kepada Badan Restorasi Gambut saya ingin mendapatkan laporan kendala di lapangan dalam memenuhi target tersebut," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan dalam ratas 11 Januari lalu, ia sudah menekankan untuk mencapai target restorasi 2017, BRG tidak bisa bekerja sendirian.

Perlu dukungan penuh dari kementerian dan lembaga terkait serta pemda setempat.

Jokowi juga menekankan agar seluruh warga di sekitar ekosistem gambut maupun swasta dan BUMN pemegang konsesi wajib terlibat dalam restorasi gambut.

(Baca: Badan Restorasi Gambut Kembangkan Alat untuk Minimalisasi Kebakaran Lahan)

"Mereka harus ikut menjaga kelestarian dan ekosistem lahan gambut dengan prinsip pengelolaan gambut dengan yg lestari. Sehingga pemanfaatan lahan gambut untuk tujuan ekonomi dan kesejahteraan dapat dilakukan tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan," ucap Jokowi.

Jokowi menekankan bahwa perlindungan dan pemulihan fungsi ekologis kubah gambut sangat penting menjadi prioritas bersama.

Hal ini untuk mencegah terulangnya kebakaran di lahan gambut yang sangat sulit untuk dipadamkan.

(Baca: Wapres Minta Badan Restorasi Gambut Siapkan "Roadmap" Investasi)

"Kebakaran di lahan gambut harus kita cegah sedini mungkin karena jelas akan menimbulkan dampak yang luar biasa," ucap Jokowi.

Kompas TV Sedikitnya 20 hektar lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, terbakar. Tim Satgas gabungan telah berupaya memadamkan api, tetapi kesulitan karena jauhnya lokasi kebakaran. Kebakaran hutan dan lahan seluas 20 hektar lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, terpantau dari udara oleh Tim Satgas Udara BPBD Riau. Sejak awal Januari hingga saat ini, luas lahan yang terbakar sudah mencapai 64 hektar yang tersebar di Kabupaten Rokan Hulu, Pelalawan, Dumai, Bengkalis, Meranti, Siak, dan Kuantan Singingi. Upaya pemadaman di lokasi terpencil, dilakukan dengan pengeboman air menggunakan satu unit Heli Bell-412 milik Kementerian Kehutanan. Untuk antisipasi kebakaran pada musim kemarau mendatang, BPBD masih menunggu sejumlah heli bantuan lain dari BNPB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com