Tanpa sempat berpamitan kepada keempat anaknya, Rina Emilda, istri Novel Baswedan, buru-buru berganti baju dan memacu mobilnya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4) pagi. Kabar dari tetangga membuatnya panik dan segera ingin memastikan kondisi sang suami yang kembali menjadi korban teror.
Kali ini, wajah suaminya disiram air keras oleh dua orang bermotor ketika pulang shalat Subuh dari Masjid Al-Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta. Teriakannya yang cukup keras terdengar oleh anak-anaknya di rumah dan para anggota jemaah yang langsung datang menolong.
Rina tidak menyangka pagi itu merupakan jawaban dari kegelisahan suaminya yang merasa dibuntuti selama beberapa pekan terakhir. Novel sempat bercerita mengenai orang asing yang selalu hilir mudik di depan rumahnya. Rina juga melihat orang asing itu dari kamera pemantau (CCTV) yang dipasang di bagian depan rumah.
Bahkan, warga juga secara sukarela memotret orang asing yang sering wara-wiri di depan rumah menggunakan sepeda motor. ”Warga di sini sangat guyub. Setelah berbagai kejadian, warga dengan sendirinya ikut menjaga. Tiap ada orang yang bukan warga sini dan lewat di depan rumah kami lebih dari dua kali pasti langsung dipotret,” tutur Rina, Rabu (12/4), di rumahnya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
(Baca juga: Keluarga Novel Dijaga Polisi Berseragam hingga Berpakaian Preman)
Teguh pendirian
Menghadapi situasi semacam ini, Rina hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT seperti pesan suaminya. Entah sudah berapa kali Rina merasa takut dan khawatir setiap suaminya berangkat bekerja, membongkar korupsi yang menyeret nama-nama besar. ”Secara manusiawi, rasa takut dan khawatir itu ada. Namun, semuanya sudah saya pasrahkan dan bergantung kepada Allah,” ujarnya.
Selama perjalanan rumah tangganya, ia mengungkapkan, Novel tidak berhenti membesarkan hatinya serta mengingatkan kepada Rina dan anak-anak tentang risiko pekerjaan yang dapat diterimanya sewaktu-waktu. Anak-anaknya pun sudah cukup paham atas kejadian yang menimpa ayahnya sehingga tidak banyak pertanyaan yang keluar saat Rina sibuk harus bolak-balik ke rumah sakit.
Sosok Novel, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di mata istrinya adalah orang yang teguh pendirian dan susah dibelokkan prinsipnya. ”Sudah berkali-kali diingatkan, tetapi kalau sudah menjadi prinsip susah untuk diubah. Dia tidak pernah mau dikawal. Diminta untuk tidak pulang terlalu larut, dia juga tidak mau. Diminta untuk dibekali senjata, katanya senjatanya hanya ’Bismillah’. Oleh karena takdir itu tidak akan salah, semua rencana-Nya, insya Allah hasilnya baik,” papar Rina.
Beberapa kasus besar yang ditangani Novel sejak 2011 adalah korupsi Wisma Atlet SEA Games, Palembang. Kemudian, suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Juga kasus korupsi simulator SIM yang menyeret mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Djoko Susilo dan membuat Novel dijadikan tersangka atas penembakan tersangka pencurian sarang burung walet saat ia bertugas di Bengkulu pada 2004.
(Baca juga: Laki-laki Misterius Pernah Datangi Rumah Novel Baswedan)
Ancaman
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.