Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Seharusnya Presiden Hadir untuk Perjelas Posisi DPD

Kompas.com - 05/04/2017, 16:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, kisruh yang terjadi di Dewan Perwakilan Daerah dapat menjadi pintu masuk untuk membenahi posisi kelembagaan lembaga tersebut.

Presiden Joko Widodo diharapkan turun langsung untuk memberikan posisi yang lebih tegas bagi DPD.

“Karena DPD itu kan apapun dipilih oleh rakyat langsung, tetapi oleh UU itu tidak diberikan kewenangan yang memadai. Jadi dia akhirnya menjalankan hanya fungsi simbolik,” kata Fahri, seusai menghadiri Seminar Nasional Nahdlatul Wathan, di Universitas Negeri Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Menurut Fahri, posisi DPD anomali dan membingungkan.

Di satu sisi, anggota DPD dipilih secara langsung dalam proses pemilihan umum. Dengan demikian, kata dia, DPD seharusnya memiliki wewenang seperti DPR. 

(Baca: Pidato di Acara Nahdlatul Wathan, Wapres Singgung Ricuh DPD)

Akan tetapi, di sisi lain, wewenang DPD justru dibatasi. Pembatasan wewenang itu diatur di dalam Pasal 22D UUD 1945.

“Tapi, kalau misalnya tidak diberikan kewenangan kenapa musti dipilih oleh rakyat? Angkat saja oleh gubernur atau DPRD, itu cukup. Nah akhirnya itu yang membuat posisi DPD ini menjadi tidak jelas sekarang ini,” ujar dia. 

Fahri menambahkan, kekacauan yang terjadi di DPD secara etika telah melukai etika kelembagaan. 

Oleh karena itu, perlu ketegasan sikap pemerintah untuk mengakhiri persoalan di DPD.

“Nah saya memohon perhatian Presiden, apalagi sekarang dengan ada konflik seperti ini harusnya ada rumusan gitu,” kata dia.

Kisruh di DPD terjadi saat proses pergantian pimpinan lembaga tersebut. Posisi dua Wakil Ketua DPD, Farouk Muhammad dan GKR Hemas akhirnya digantikan Nono Sampono dan Damayanti Lubis.

(Baca: Langgar Putusan soal Kursi Pimpinan DPD, Kredibilitas MA Dinilai Hancur)

Sementara, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang terpilih sebagai Ketua DPD.

Perwakilan Mahkamah Agung memandu ketiganya mengucapkan sumpah jabatan pimpinan DPD pada Selasa kemarin.

Kompas TV Usai Kisruh, DPD RI Pilih Ketua Baru Secara Aklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com