Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Hakim MK Ini Tak Setuju Ada Pengawasan Tambahan

Kompas.com - 27/03/2017, 14:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Hakim Konstitusi Muhammad Yamin Lubis tidak setuju jika hakim MK mendapatkan pengawasan tambahan dari lembaga di luar MK.

Ia menilai, pengawasan yang selama ini dilakukan oleh Majelis Etik MK sudah cukup.

Hal ini disampaikan Yamin dalam seleksi wawancara terbuka oleh Panitia Seleksi Hakim MK, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Yamin menjawab pertanyaan yang diajukan salah satu anggota Pansel, Ningrum Natasya Sirait.

"Di paper bapak di sini dinyatakan, tidak perlu badan untuk mengawasi hakim MK. Cukup Majelis Etik. Bapak yakin?" tanya Ningrum.

"Saya yakin," jawab Yamin.

(Baca: Ini Strategi Saldi Isra Perbaiki Kualitas Putusan MK)

Yamin merasa pengawasan yang dilakukan dari dalam MK lebih efektif dibandingkan pengawasan oleh lembaga luar.

Ningrum sempat menyinggung soal adanya hakim Mahkamah Konstitusi yang terjerat kasus korupsi, yakni Akil Mochtar dan Patrialis Akbar.

Namun, Yamin menilai, kasus yang menimpa dua hakim tersebut tidak berhubungan langsung dengan pengawasan.

"Itu karena pribadinya dia belum pas di situ," ucap Yamin.

Jika terpilih sebagai hakim konstitusi, ia berjanji tidak akan melakukan korupsi.

"Kalau saya sih tidak, intinya bagaimana kita bisa mengingatkan bahwa kita ini adalah seorang hakim," kata Yamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com