Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer: Soal Asisten Menteri Susi hingga Libur Nasional dan Cuti Bersama yang Bertambah

Kompas.com - 24/03/2017, 07:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima berita Kompas.com kemarin yang masuk dalam berita populer pada Jumat (24/3/2017) ini tak hanya berita serius.

Berita ringan soal asisten pribadi Menteri Susi Pudjiastuti rupanya banyak menarik pembaca. Informasi bertambahnya hari libur dan cuti nasional bersama 2017 juga banyak diklik.

Berita tentang gubernur DKI nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama, juga masih banyak diminati. Hal ini terlihat dari dua berita mengenai Ahok, sapaan Basuki, masuk dalam top 5.

Berikut lima berita populer Kompas.com:

1. Asisten pribadi Menteri Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti meraup perhatian warga selama dua hari berada di Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara, sejak Senin (21/3/2017). Hampir di tiap sudut kota, warga selalu berbincang tentang Susi.

Namun, rupanya mereka tidak hanya memperbincangkan aksi Susi sebagai menteri, tutur bahasanya yang sederhana hingga polahnya yang nyeleneh. Satu sosok berparas cantik yang kerap mendampingi Susi sepanjang hari juga menjadi bahasan.

 

Namanya Fika Fawzi. Dia adalah asisten pribadi Susi Pudjiastuti.

Samsia, salah satu ibu rumah tangga, mengaku sempat bertanya-tanya tentang sosok rupawan yang sering bersama Susi.

"Cantik dan enak dipandang. Cuma kan kita takut foto bersama. Kelihatannya orangnya baik karena juga murah senyum," kata Samsia yang mengaku akhirnya bisa foto bersama dengan Susi, Rabu (22/3/2017).

Menurut Samsia, dia mengikuti berita dan melihat Fika selalu hadir di sebelah Susi, termasuk saat Susi bermain kano, naik mobil pikap keliling kota hingga makan bakso di salah satu warung di Kolaka.

Selengkapnya soal asisten Menteri Susi, bisa diklik di sini: Asisten Pribadi Menteri Susi yang Jadi Buah Bibir...

 

2. Bertambahnya hari libur nasional dan cuti bersama 2017

THINKSTOCKPHOTOS Menghindari perkerjaan menumpuk saat kembali dari cuti, lebih baik rencanakan waktu liburan sebaik-baiknya.
Hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2017 bertambah.

 

Penambahan tersebut dituangkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 684 Tahun 2016, Nomor 302 Tahun 2016 dan Nomor SKB/02/Menpan-RB/2016 pada 21 November 2016.

SKB tiga menteri ini sendiri merupakan perubahan atas SKB tiga menteri sebelumnya Nomor 135 Tahun 2016, Nomor SKB 109 Tahun 2016 dan Nomor 01/SKB/MENPANRB/04/2016 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2017.

Sebelum ada perubahan ini, hari libur nasional tahun 2017 berjumlah 14 hari dan cuti bersama empat hari.

(Baca: 1 Juni Tanggal Merah, Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2017)

Setelah perubahan, libur nasional tahun ini menjadi 15 hari dan cuti bersama menjadi enam hari.

Rincian hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2017, silakan diklik link ini: Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2017 Bertambah, Ini Rinciannya...

 

3. Cerita tentang pengalaman sopir Bung Karno

Mogoknya mobil dinas Presiden Joko Widodomasih hangat diperbincangkan.

 

Peristiwa itu lantas menyeret ingatan publik ke peristiwa serupa yang terjadi pada masa pascakemerdekaan silam.

Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam mengatakan, mobil Presiden pertama RI Soekarno juga pernah mengalami insiden serupa.

Suatu sore, Bung Karno bersiap-siap untuk berkeliling Ibu Kota Yogyakarta untuk berdialog dengan rakyat. Sang istri Fatmawati turut mendampingi.

"Saat itu merupakan awal-awal pusat pemerintahan Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta," ujar Asvi bercerita kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2017).

Bung Karno

 

dan Ibu Fatmawati sudah duduk rapi di kursi belakang. Namun, sang sopir mendadak keringat dingin. Mobil tidak mau menyala.

Pasukan pengawal yang berbaris di sekitar mobil itu saling lirik.

"Ada apa dengan mobil ini?" pikir mereka

Ada apa dengan mobil Bung Karno kala itu, lengkapnya di sini: Cerita Laporan Sopir Bung Karno, "Pak, Aki Mobilnya Tidak Ada..."

 

4. Cerita warga yang dijenguk Ahok

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat berada di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (23/3/2017). Di sana, Ahok menjenguk warga yang tengah terbaring sakit.
Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahokmenjenguk seorang warga yang sudah enam tahun terkena stroke, Abdul Ghani (77).

 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Ghani terbaring di lantai dan hanya beralaskan tikar. Tubuhnya dibalut oleh selimut tipis. Ghani terlihat sudah tak dapat memahami pembicaraan orang-orang di sekelilingnya. Bahkan, dia juga terlihat kesulitan berbicara.

Ia merespon dengan menyalami orang-orang yang ada di dekatnya. Istri Ghani, Siti Hadijah (70), mengaku terkejut sang suami dijenguk oleh Ahok. Sebab, sebelumnya ia tak mengenal dan tak pernah berkomunikasi dengan Ahok.

Baca: Ahok Blusukan ke Cilincing, Jenguk Warga yang Menderita Stroke

Hadijah menceritakan, saat menjenguk suaminya, Ahok sama sekali tak menyinggung mengenai kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Pas Pak Ahok jenguk suami saya, enggak ada bilang pilih-pilih. Pak Ahok sama sekali enggak bicara dukungan," kata Hadijah, kepada wartawan, di rumahnya RW 012, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (23/3/2017).

Selengkapnya soal cerita ini: "Pas Pak Ahok Jenguk Suami Saya, Tidak Minta Dipilih"

 

5. Hakim Heran dengan keterangan Miryam

 

KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Mantan anggota Komisi II DPR RI Miryam S Haryani dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Majelis hakim yang memimpin persidangan kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) terlihat kebingungan menghadapi saksi yang dihadirkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (23/3/2017).

Dalam persidangan ketiga ini, jaksa KPK menghadirkan Mantan anggota Komisi II DPR, Miryam S Haryani.

Majelis Hakim memulai tanya jawab dengan Miryam.

Namun, saat ditanya terkait penerimaan uang, Miryam membantah dan membatalkan seluruh keterangannya yang pernah ia sampaikan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Miryam bahkan menangis di tengah persidangan.

"Saya tertekan sekali waktu disidik. Saya diancam oleh penyidik," kata Miryam.

(Baca: Menangis, Mantan Anggota Komisi II Bantah Semua Isi BAP soal E-KTP)

Majelis hakim merasa aneh terhadap bantahan Miryam. Sebab, dalam BAP Miryam dapat menjelaskan secara rinci kronologi penerimaan uang dalam proyek e-KTP.

Bahkan, Miryam menyebut nama-nama anggota DPR lain yang ikut menerima suap.

Berita selengkapnya bisa dibaca di link ini: Hakim Kasus E-KTP: Kok Bisa Ibu Jadi Anggota Dewan, Ya?

 

Kompas TV Mengaku Diintimidasi Penyidik, Saksi Kasus E-KTP Cabut BAP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com